Mohon tunggu...
Salmun Ndun
Salmun Ndun Mohon Tunggu... Guru - Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain

Membaca itu sehat dan menulis itu hebat. Membaca adalah membawa dunia masuk dalam pikiran dan menulis adalah mengantar pikiran kepada dunia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pesan Reflektif Bulan Keluarga GMIT Minggu Kedua: "Pertolongan Allah dalam Kegagalan Manusia"

13 Oktober 2024   09:34 Diperbarui: 13 Oktober 2024   09:37 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar: ydhartono.com

PESAN REFLEKSI BULAN KELUARGA GMIT MINGGU KEDUA: "PERTOLONGAN ALLAH DALAM KEGAGALAN MANUSIA"

*Salmun Ndun,S.Pd., Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain, Kab. Rote Ndao

Kegagalan adalah Bagian Kehidupan

Hal kegagalan adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Setiap orang, tanpa memandang usia, status, atau profesi, pasti pernah mengalami momen di mana harapan tidak tercapai dan usaha tidak membuahkan hasil. Dalam pekerjaan, misalnya, seseorang mungkin menghadapi kegagalan dalam meraih target atau mendapat promosi yang diinginkan. Di lingkungan keluarga, kesalahpahaman dan ketidakseimbangan peran bisa menimbulkan konflik atau rasa kecewa, serta dalam konteks kehidupan rohani, ada saat-saat di mana iman terasa goyah dan doa seolah tak terjawab.

Manusia pada dasarnya memiliki keterbatasan. Tidak semua rencana dapat berjalan sesuai harapan, karena kehidupan dipengaruhi oleh faktor-faktor internal dan eksternal yang berada di luar kendali manusia. Secara internal, setiap orang memiliki kelemahan, baik dalam bentuk keterbatasan pengetahuan, emosi, maupun kemampuan fisik. Di sisi lain, faktor eksternal seperti situasi ekonomi, lingkungan sosial, dan kondisi tak terduga juga dapat menghambat tercapainya tujuan. Oleh karena itu, kegagalan bukan hanya sesuatu yang harus diterima, tetapi juga bagian alami dari perjalanan manusia dalam mencapai kedewasaan dan keberhasilan. Namun, justru dalam kegagalan inilah pertolongan Allah hadir sebagai sumber kekuatan dan penghiburan, mengingatkan bahwa Dia tak pernah meninggalkan umat-Nya.

Input sumber gambar: ydhartono.com
Input sumber gambar: ydhartono.com
Kegagalan sebagai Bagian dari Kehidupan Manusia

Kegagalan merupakan bagian alami dari kehidupan manusia yang tidak dapat dihindari. Setiap individu, dalam berbagai aspek kehidupan, pasti akan mengalami momen-momen di mana harapan tidak sejalan dengan kenyataan. Dalam pendidikan atau karier, misalnya, seseorang mungkin gagal mencapai target, mengalami penolakan, atau tidak berhasil memenuhi ekspektasi. Di lingkungan keluarga, kegagalan bisa muncul dalam bentuk komunikasi yang buruk, ketidakseimbangan peran, atau konflik yang tak terselesaikan. Bahkan dalam hubungan rohani, ada saat-saat di mana seseorang merasa jauh dari Tuhan, merasa doanya tak terjawab, atau kehilangan arah spiritual.

Semua contoh ini menggambarkan bahwa kegagalan tidak hanya terjadi karena kesalahan atau keterbatasan manusia, tetapi juga karena dinamika kehidupan yang penuh ketidakpastian. Meski menyakitkan, kegagalan memiliki makna mendalam, yaitu memberikan kesempatan bagi manusia untuk belajar, bertumbuh, dan menyadari bahwa mereka membutuhkan kekuatan di luar diri sendiri, yaitu pertolongan Tuhan.

Di tengah kegagalan, pertolongan Allah hadir sebagai sumber kekuatan dan penghiburan bagi manusia. Ketika segala upaya tampak sia-sia dan harapan mulai memudar, Tuhan tidak pernah meninggalkan umat-Nya. Pertolongan-Nya bisa hadir melalui berbagai cara, seperti ketenangan hati yang muncul setelah doa, hikmat dan petunjuk melalui firman-Nya, atau dukungan dari keluarga dan sahabat. Allah sering kali menggunakan orang-orang di sekitar kita sebagai perpanjangan tangan kasih-Nya.

Selain itu, pertolongan-Nya juga terlihat dalam bentuk kekuatan baru untuk bangkit dan melanjutkan langkah, meski jalan terasa berat. Kegagalan yang diserahkan kepada Tuhan dapat berubah menjadi momen refleksi dan pemulihan, di mana manusia belajar bersandar pada-Nya dan menyadari bahwa segala sesuatu terjadi menurut rencana dan waktu-Nya. Dalam setiap keterpurukan, Allah selalu membuka jalan, memberi pengharapan baru, dan memastikan bahwa kegagalan bukan akhir dari perjalanan hidup.

Peran Iman dan Refleksi dalam Mengatasi Kegagalan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun