Mohon tunggu...
Salmun Ndun
Salmun Ndun Mohon Tunggu... Guru - Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain

Membaca itu sehat dan menulis itu hebat. Membaca adalah membawa dunia masuk dalam pikiran dan menulis adalah mengantar pikiran kepada dunia

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Menakar Dampak Reshuffle Kabinet Jokowi di Masa Injury Time, Langkah Strategis atau Simbolis?

20 Agustus 2024   04:29 Diperbarui: 20 Agustus 2024   05:19 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar: setkab.go.id

MENAKAR DAMPAK RESHUFFLE KABINET JOKOWI DI MASA INJURY TIME, LANGKAH STRATEGIS ATAU SIMBOLIS?

*Salmun Ndun,S.Pd., Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain, Kab. Rote Ndao

Tersisa dua bulan menjelang berakhirnya masa jabatan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali merombak Kabinet Indonesia Maju. Ia mengganti sejumlah menteri pada Senin, 19 Agustus 2024 di Istana Negara, Jakarta. Presiden Jokowi resmi melakukan reshuffle kabinet dan melantik tiga menteri, satu wakil menteri, Kepala Badan Gizi Nasional, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan.

Tiga kementerian yang mengalami pergantian pimpinan adalah Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, serta Menteri Investasi. Posisi Menkumham yang sebelumnya dijabat Yasonna Laoly saat ini digantikan oleh Supratman Andi Agtas, kemudian Bahlil Lahadalia bergeser menjadi Menteri ESDM menggantikan Arifin Tasrif, dan Rosan Roeslani menggantikan posisi Bahlil sebelumnya yakni Menteri Investasi.

Reshuffle kabinet yang terjadi di sisa masa jabatan Jokowi, memicu berbagai spekulasi di kalangan publik dan pengamat politik. Langkah ini terjadi di tengah dinamika politik yang semakin memanas, terutama dengan semakin dekatnya Pemilukada 2024. Reshuffle yang dilakukan di masa injury time, ketika masa jabatan presiden hampir habis, menimbulkan pertanyaan tentang motivasi di balik keputusan tersebut.

Pertanyaan kritis, apakah ini merupakan upaya strategis untuk memperkuat legacy dan memastikan kelancaran transisi kepemimpinan, ataukah sekadar langkah simbolis untuk memenuhi tekanan politik dan menjaga stabilitas pemerintahan hingga akhir periode. Perubahan ini juga membawa implikasi penting bagi arah kebijakan yang tersisa dan posisi partai-partai dalam koalisi pemerintahan, di mana setiap keputusan Jokowi kini memiliki dampak yang signifikan terhadap konstelasi politik nasional di masa depan.

Konsep Reshuffle Kabinet di Injury Time

Reshuffle kabinet di injury time, atau pergantian menteri pada penghujung masa jabatan presiden, adalah fenomena politik yang kerap menimbulkan berbagai spekulasi dan analisis mendalam. Dalam konteks ini, reshuffle tidak hanya dilihat sebagai upaya untuk menyegarkan kabinet atau menyesuaikan posisi dengan kebutuhan politik dan pemerintahan, tetapi juga sebagai langkah yang penuh dengan simbolisme politik.

Secara umum, reshuffle kabinet dilakukan untuk memperbaiki kinerja pemerintahan, merespons dinamika politik yang berubah, atau mengakomodasi kepentingan koalisi politik. Namun, ketika reshuffle dilakukan di masa injury time, yakni ketika masa jabatan presiden hampir habis, hal ini bisa dipandang dengan berbagai perspektif. 

Di satu sisi, reshuffle di injury time bisa menjadi upaya strategis untuk mengamankan pencapaian-pencapaian penting pemerintah sebelum masa jabatan berakhir. Ini bisa melibatkan penempatan individu-individu kunci di posisi strategis untuk memastikan implementasi kebijakan berjalan lancar dan efektif, meskipun waktu yang tersisa sangat terbatas.

Di sisi lain, reshuffle di masa injury time juga sering kali dipandang sebagai langkah simbolis yang lebih ditujukan untuk menunjukkan bahwa presiden masih memegang kendali penuh atas pemerintahan hingga akhir masa jabatannya. Dalam situasi ini, reshuffle bisa dilihat sebagai cara untuk merespons kritik atau tekanan dari berbagai pihak, baik dari dalam pemerintahan maupun dari luar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun