Mohon tunggu...
Salmun Ndun
Salmun Ndun Mohon Tunggu... Guru - Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain

Membaca itu sehat dan menulis itu hebat. Membaca adalah membawa dunia masuk dalam pikiran dan menulis adalah mengantar pikiran kepada dunia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menggereja di Bumi Pancasila dengan Menghidupkan Nilai-Nilai Pancasila dalam Pelayanan Bulan Kebangsaan GMIT

6 Agustus 2024   08:26 Diperbarui: 6 Agustus 2024   08:42 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : dalamislam.com

MENGGEREJA DI BUMI PANCASILA DENGAN MENGHIDUPKAN NILAI-NILAI PANCASILA DALAM PELAYANAN BULAN KEBANGSAAN GMIT

*Salmun Ndun,S.Pd., Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain, Kab. Rote Ndao

Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) telah mencanangkan bulan Agustus sebagai Bulan Kebangsaan. Bulan Kebangsaan GMIT merupakan momen istimewa yang dirayakan oleh Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) sebagai wujud kepedulian dan komitmen terhadap bangsa dan negara Indonesia. Dalam bulan ini, GMIT tidak hanya mempertegas identitas keagamaannya tetapi juga mengukuhkan semangat kebangsaan dan kebhinekaan.

Pentingnya Bulan Kebangsaan GMIT terletak pada upaya gereja untuk menyatukan nilai-nilai spiritual dengan nilai-nilai Pancasila, sebagai dasar negara dan ideologi bangsa. Dengan menjadikan Pancasila sebagai panduan dalam setiap aspek pelayanan, GMIT berusaha untuk menjadi teladan dalam mengimplementasikan nilai-nilai luhur tersebut dalam kehidupan bermasyarakat. Bulan Kebangsaan GMIT menjadi sarana untuk memperkuat persatuan, kerukunan, dan keadilan sosial di tengah-tengah masyarakat, sekaligus mengingatkan akan pentingnya peran gereja dalam membangun bangsa yang adil dan beradab.

Dalam konteks kebangsaan Indonesia, gereja tidak hanya berperan sebagai tempat ibadah tetapi juga sebagai pilar yang mendukung terciptanya masyarakat yang harmonis dan berkeadilan berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Selain itu, gereja, sebagai institusi keagamaan, memiliki peran penting dalam menanamkan nilai-nilai moral dan etika kepada jemaatnya, yang sejalan dengan prinsip-prinsip Pancasila.

Sejarah Bulan Kebangsaan GMIT

Bulan Kebangsaan GMIT lahir dari keinginan untuk memperkuat ikatan antara gereja dan negara dalam kerangka Pancasila. Inisiatif ini pertama kali digagas oleh pimpinan Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) sebagai respon terhadap tantangan-tantangan sosial dan kebangsaan yang dihadapi oleh jemaat dan masyarakat sekitar. Tujuan utama diadakannya Bulan Kebangsaan GMIT adalah untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila secara mendalam dalam kehidupan sehari-hari umat, serta mempertegas peran gereja dalam membangun semangat kebhinekaan dan nasionalisme.

Melalui berbagai kegiatan seperti seminar, diskusi, pelayanan sosial, dan ibadah khusus, Bulan Kebangsaan GMIT berusaha mengedukasi dan menginspirasi jemaat untuk menjadi warga negara yang baik dan aktif dalam mewujudkan keadilan sosial, persatuan, dan kemanusiaan yang beradab. Inisiatif ini juga bertujuan untuk memperkuat komitmen jemaat dalam menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara yang mengatur kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.

GMIT memandang Pancasila sebagai ideologi bangsa dan dasar negara Indonesia dengan sangat penting dan strategis. Pancasila tidak hanya berfungsi sebagai dasar hukum dan konstitusi negara, tetapi juga sebagai panduan moral dan etika bagi seluruh rakyat Indonesia. Bagi GMIT, Pancasila adalah landasan yang mengintegrasikan nilai-nilai keagamaan dengan prinsip-prinsip kebangsaan, menciptakan harmoni antara kepercayaan spiritual dan tanggung jawab sosial.

Nilai-nilai Pancasila seperti Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, serta Persatuan Indonesia sejalan dengan ajaran-ajaran gereja yang mengutamakan keimanan, kemanusiaan, dan kerukunan. GMIT berkomitmen untuk menghidupkan dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan berjemaat dan bermasyarakat, karena meyakini bahwa Pancasila adalah fondasi yang kuat untuk menciptakan masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera. Dalam pandangan GMIT, menjaga dan mengamalkan Pancasila adalah bagian dari panggilan iman untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa yang berkeadilan dan berperadaban.

Implementasi Nilai-Nilai dalam Pelayanan Bergereja di Bumi Pancasila

Implementasi nilai-nilai Pancasila dalam pelayanan bergereja di Bumi Pancasila oleh GMIT merupakan upaya nyata dalam menjadikan ajaran Pancasila sebagai dasar kehidupan berjemaat dan bermasyarakat.

Pertama, Nilai Ketuhanan yang Maha Esa diwujudkan melalui berbagai kegiatan ibadah, doa bersama, dan pendidikan agama yang memperkuat iman jemaat dan mengajarkan pentingnya toleransi antarumat beragama. GMIT menekankan bahwa setiap individu harus menghormati kepercayaan lain dan bekerja sama untuk membangun kerukunan di masyarakat.

Kedua, Nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab diterapkan melalui pelayanan sosial yang menekankan penghargaan terhadap martabat manusia. GMIT aktif dalam berbagai program bantuan kemanusiaan, seperti penyediaan kebutuhan dasar bagi yang kurang mampu, layanan kesehatan gratis, dan pendampingan psikologis bagi mereka yang membutuhkan. Melalui kegiatan ini, GMIT berusaha menunjukkan kasih dan kepedulian yang universal, sejalan dengan ajaran Yesus Kristus tentang mengasihi sesama.

Ketiga, Nilai Persatuan Indonesia diwujudkan dalam berbagai program yang mendorong kebersamaan dan persatuan di antara jemaat dan masyarakat luas. GMIT mengadakan kegiatan-kegiatan lintas budaya dan agama yang bertujuan untuk memperkuat persaudaraan dan saling pengertian. Misalnya, acara gotong royong, perayaan hari-hari besar nasional dan keagamaan secara bersama-sama, serta dialog antarumat beragama. Melalui inisiatif ini, GMIT berkontribusi dalam memperkuat semangat kebhinekaan dan persatuan bangsa.

Keempat, Nilai Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan terlihat dalam tata kelola gereja yang demokratis dan partisipatif. Setiap keputusan penting dalam gereja diambil melalui musyawarah yang melibatkan seluruh jemaat. GMIT mengajarkan pentingnya mendengarkan dan menghargai pendapat setiap anggota jemaat, serta mempromosikan budaya dialog dan kerjasama. Dengan demikian, gereja tidak hanya menjadi tempat ibadah tetapi juga menjadi ruang belajar berdemokrasi dan membangun kebijaksanaan kolektif.

Kelima, Nilai Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia diterapkan melalui berbagai program pemberdayaan ekonomi dan keadilan sosial. GMIT mendukung program-program pelatihan keterampilan bagi masyarakat, membantu pengembangan usaha kecil, serta menyediakan beasiswa pendidikan bagi anak-anak yang kurang mampu. Gereja juga aktif dalam advokasi hak-hak asasi manusia dan keadilan sosial, dengan berupaya membela kepentingan kelompok-kelompok yang terpinggirkan. Dalam setiap programnya, GMIT berkomitmen untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.

Melalui implementasi nilai-nilai Pancasila dalam pelayanan bergereja oleh GMIT, tidak hanya memperkuat iman jemaat tetapi juga berperan aktif dalam membangun bangsa yang berkeadilan, bermartabat, dan bersatu. Pelayanan gereja yang berlandaskan Pancasila ini mencerminkan komitmen GMIT untuk menjadi agen perubahan positif dalam masyarakat, mewujudkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam setiap aspek kehidupan, serta mengajak seluruh jemaat untuk hidup dalam harmoni, keadilan, dan kasih sayang.

Peran GMIT dalam Memperkuat Nilai-Nilai Pancasila

Peran GMIT di masa depan dalam memperkuat nilai-nilai Pancasila sangatlah besar. Sebagai institusi keagamaan yang memiliki pengaruh signifikan di tengah masyarakat, GMIT diharapkan terus menjadi garda terdepan dalam menghidupkan dan mengamalkan Pancasila di setiap aspek kehidupan.

Pertama, GMIT diharapkan dapat memperluas jangkauan pelayanannya, tidak hanya terbatas pada jemaat, tetapi juga mencakup seluruh lapisan masyarakat. Melalui program-program inovatif dan kolaboratif, GMIT bisa semakin memperkuat nilai Ketuhanan yang Maha Esa dengan mengedepankan toleransi dan kerukunan antarumat beragama, serta menjadi teladan dalam mempromosikan perdamaian.

Kedua, GMIT diharapkan terus berperan aktif dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan yang mencerminkan nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Dengan memperkuat program-program pemberdayaan masyarakat, layanan kesehatan, dan pendidikan, GMIT dapat membantu menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera dan bermartabat.

Ketiga, GMIT diharapkan dapat menjadi jembatan penghubung antar kelompok yang berbeda, memperkokoh persatuan bangsa dengan mengadakan kegiatan yang merangkul seluruh elemen masyarakat.

Keempat, GMIT terus mengedepankan demokrasi dan partisipasi dalam tata kelola gereja, sesuai dengan nilai Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan. Dengan menerapkan prinsip-prinsip demokratis dalam setiap keputusan, GMIT bisa menjadi contoh bagi masyarakat luas tentang pentingnya musyawarah dan kebijaksanaan kolektif.

Kelima, GMIT dapat memperjuangkan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, GMIT diharapkan dapat semakin intensif dalam advokasi dan aksi nyata untuk mengatasi ketimpangan sosial dan ekonomi. Melalui kerjasama dengan pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan sektor swasta, GMIT dapat mengembangkan program-program yang berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Mari kita bangun pelayanan yang menghidupkan nilai-nilai Pancasila dengan penuh semangat dan dedikasi. Dalam setiap tindakan kita dengan bersama-sama mengamalkan nilai-nilai Pancasila, tidak hanya membangun gereja yang kuat, tetapi juga bangsa yang lebih adil, harmonis, dan sejahtera.(*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun