Mohon tunggu...
Salmun Ndun
Salmun Ndun Mohon Tunggu... Guru - Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain

Membaca itu sehat dan menulis itu hebat. Membaca adalah membawa dunia masuk dalam pikiran dan menulis adalah mengantar pikiran kepada dunia

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Dinamika Politik Pilkada Jawa Tengah 2024, Wacana Pertarungan Jenderal TNI dan Polri

29 Juli 2024   03:42 Diperbarui: 29 Juli 2024   04:33 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

DINAMIKA POLITIK PILKADA JAWA TENGAH 2024, PERTARUNGAN ANTARA JENDERAL TNI DAN POLRI

*Salmun Ndun,S.Pd., Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain, Kab. Rote Ndao

Pilkada di Jawa Tengah memiliki peluang strategis tidak hanya bagi provinsi tersebut tetapi juga bagi peta politik nasional Indonesia. Sebagai salah satu provinsi terbesar dan paling padat penduduknya, hasil Pilkada di Jawa Tengah seringkali mencerminkan tren politik yang lebih luas di tingkat nasional. Pilkada ini menjadi arena penting untuk mengukur kekuatan partai politik, menilai popularitas calon, dan memproyeksikan dukungan pemilih terhadap kebijakan pemerintah.

Konteks Pilkada Jawa Tengah 2024

Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah 2024 diperkirakan akan menyuguhkan dua mantan jenderal antara Kapolda Jawa Tengah Ahmad Luthfi yang diusung oleh partai Gerindra dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa yang digadang maju sebagai calon gubernur dari partai PDIP. Pengusungan Panglima TNI ke-21 Andika Perkasa, PDIP dinilai akan memberikan perlawanan sengit bagi Ahmad Luthfi yang disebut-sebut akan turut diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM), pemenang Pilpres 2024 lalu.

Persaingan antara jenderal TNI dan perwakilan Polri, dua institusi keamanan yang memiliki pengaruh besar di Indonesia dalam menghadapi kontestasi politik Pilgub 2024. Konteks politik Indonesia saat ini ditandai oleh dinamika politik yang semakin kompleks, dengan kemunculan figur-figur dari latar belakang militer dan kepolisian yang memasuki dunia politik. Hal ini menggambarkan perubahan dalam strategi politik, di mana calon dari institusi keamanan diharapkan mampu memanfaatkan pengalaman dan jaringan mereka untuk memenangkan dukungan publik.

Persaingan antara jenderal TNI dan perwakilan Polri dalam Pilkada Jawa Tengah 2024 menciptakan dinamika politik yang unik dan signifikan. Keterlibatan dua figur dari latar belakang militer dan kepolisian ini bukan hanya menambah warna kontestasi politik, tetapi juga memperlihatkan bagaimana kekuatan institusi keamanan berperan dalam politik lokal. Jenderal TNI, dengan rekam jejaknya dalam struktur militer, membawa serta pengaruh organisasi dan keterampilan strategis dalam kampanye politiknya. Sementara itu, perwakilan Polri, yang mengandalkan pengalaman dalam penegakan hukum dan keamanan publik, memanfaatkan jaringan dan kapabilitasnya untuk menarik dukungan dari kalangan pemilih yang mengutamakan stabilitas dan keamanan.

Persaingan ini memunculkan pertanyaan tentang bagaimana kekuatan dan pengaruh institusi ini dapat memengaruhi kebijakan dan agenda politik di tingkat lokal. Dampak dari duel ini tidak hanya terlihat pada pola pemilihan, tetapi juga pada interaksi antara lembaga pemerintah dan masyarakat. Kehadiran jenderal TNI dan perwakilan Polri dalam Pilkada juga dapat memperburuk polarisasi politik dan memicu perdebatan tentang peran dan batasan institusi keamanan dalam pemerintahan sipil.

Persaingan antara jenderal TNI dan perwakilan Polri dalam Pilkada Jawa Tengah mempengaruhi dinamika politik dengan memperkuat polarisasi di antara pemilih dan menciptakan ketegangan antara dua institusi keamanan besar. Keterlibatan kedua figur ini tidak hanya menambah dimensi baru pada kontestasi politik, tetapi juga memperjelas pergeseran kekuatan dalam politik lokal.

Jenderal TNI dan perwakilan Polri masing-masing membawa dukungan dan pengaruh dari latar belakang mereka, yang dapat mengubah prioritas pemilih dan mempengaruhi agenda politik. Persaingan ini juga berpotensi mempengaruhi stabilitas politik di daerah, dengan memperbesar ketegangan antara kepentingan institusi keamanan dan aspirasi masyarakat terhadap pemerintahan yang lebih transparan dan responsif.

Profil Kandidat Jenderal TNI dan Polri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun