Mohon tunggu...
Salmun Ndun
Salmun Ndun Mohon Tunggu... Guru - Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain

Membaca itu sehat dan menulis itu hebat. Membaca adalah membawa dunia masuk dalam pikiran dan menulis adalah mengantar pikiran kepada dunia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Solusi atau Masalah, Nasib Guru Honorer dalam Kebijakan Cleansing?

25 Juli 2024   08:27 Diperbarui: 27 Juli 2024   10:30 667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI | KOMPAS/HERYUNANTO

Di satu sisi, kebijakan cleansing dapat dianggap sebagai solusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan efisiensi anggaran, karena dengan menyeleksi dan mempertahankan hanya guru honorer yang memenuhi kualifikasi, sistem pendidikan dapat lebih terfokus pada tenaga pengajar yang kompeten.

Penghapusan massal guru honorer tanpa adanya strategi pengganti yang memadai dapat menyebabkan kekurangan tenaga pengajar di beberapa daerah, terutama di wilayah yang sangat bergantung pada guru honorer. 

Dengan demikian, kebijakan cleansing dapat dilihat sebagai upaya untuk memperbaiki sistem pendidikan, tetapi juga memerlukan pendekatan yang lebih menyeluruh dan sensitif terhadap dampaknya terhadap para guru honorer agar tidak menambah masalah baru dalam proses implementasinya.

Perlu perbaikan kebijakan pendidikan di masa depan berfokus pada penciptaan sistem yang lebih adil, inklusif, dan berkelanjutan bagi guru honorer. Harapan lainnya adalah adanya penyediaan insentif dan jaminan kesejahteraan yang lebih baik untuk memastikan keseimbangan antara kualitas pendidikan dan hak-hak tenaga pengajar. 

Diharapkan melalui kebijakan pendidikan dapat memberikan manfaat maksimal tanpa mengorbankan nasib guru honorer, serta mendukung pencapaian tujuan pendidikan yang lebih baik dan merata di seluruh Indonesia. (*)

*Salmun Ndun,S.Pd., Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain, Kab. Rote Ndao

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun