Mohon tunggu...
Salmun Ndun
Salmun Ndun Mohon Tunggu... Guru - Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain

Membaca itu sehat dan menulis itu hebat. Membaca adalah membawa dunia masuk dalam pikiran dan menulis adalah mengantar pikiran kepada dunia

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Mengapa Kekerasan Politik Masih Ada dalam Demokrasi?

17 Juli 2024   04:31 Diperbarui: 17 Juli 2024   04:33 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kekerasan politik dalam demokrasi memiliki berbagai penyebab yang kompleks dan saling terkait, mencakup faktor struktural, institusional, politik, sosial, dan budaya. Secara struktural, ketidaksetaraan ekonomi dan sosial seringkali menjadi akar masalah.

Pertama, Ketidakmerataan distribusi sumber daya dan kesempatan dapat memicu rasa ketidakadilan dan ketidakpuasan yang mendalam di kalangan masyarakat, yang kemudian diekspresikan melalui kekerasan. Kelompok-kelompok yang merasa terpinggirkan atau tidak diwakili dengan baik dalam proses politik mungkin memilih kekerasan sebagai cara untuk menyuarakan protes mereka atau untuk memaksa perubahan.

Kedua, Faktor institusional juga memainkan peran signifikan. Ketika masyarakat kehilangan kepercayaan pada kemampuan institusi untuk menyelesaikan konflik secara adil, mereka mungkin merasa tidak ada pilihan lain selain menggunakan kekerasan. Selain itu, sistem pemilu yang cacat atau tidak transparan dapat memicu kecurangan dan ketidakpuasan, yang dapat berujung pada kekerasan.

Ketiga, Persaingan politik yang intensif dan praktik politik yang tidak sehat juga menjadi faktor penting. Dalam beberapa kasus, elit politik dapat memobilisasi kekerasan untuk mempertahankan atau merebut kekuasaan. Praktik-praktik seperti kampanye hitam, intimidasi pemilih, dan manipulasi hasil pemilu dapat memicu kekerasan.

Keempat, Norma dan nilai budaya yang mendukung atau memaafkan kekerasan juga berkontribusi. Di beberapa masyarakat, kekerasan mungkin dianggap sebagai cara yang sah untuk menyelesaikan konflik atau mempertahankan kehormatan. Sejarah panjang konflik dan kekerasan dapat membentuk budaya kekerasan yang sulit diubah. Selain itu, kelompok-kelompok tertentu mungkin menggunakan narasi identitas untuk membenarkan kekerasan terhadap lawan politik yang dianggap sebagai ancaman terhadap kelompok mereka.

Kelima, Media juga berperan dalam mempengaruhi dan memicu kekerasan politik. Penyebaran berita palsu, ujaran kebencian, dan propaganda dapat meningkatkan ketegangan dan konflik. Media yang tidak bertanggung jawab dapat memperburuk situasi dengan memberikan platform bagi suara-suara ekstrem dan memprovokasi kekerasan.

Dampak Kekerasan Politik terhadap Demokrasi

Kekerasan politik memiliki dampak yang merusak terhadap demokrasi, mengikis fondasi utama yang menopang sistem pemerintahan ini. Salah satu dampak yang paling nyata adalah erosi kepercayaan publik terhadap institusi demokrasi. Ketika kekerasan politik terjadi, masyarakat mulai meragukan kemampuan pemerintah dan lembaga terkait untuk menjaga keamanan dan keadilan, yang pada gilirannya menurunkan partisipasi politik dan keterlibatan warga dalam proses demokratis.

Selain itu, kekerasan politik sering kali menghalangi partisipasi politik yang bebas dan adil. Pemilih yang merasa terintimidasi atau takut mungkin enggan untuk berpartisipasi dalam pemilu atau menyuarakan pandangan mereka, sehingga mengganggu proses pemilihan yang seharusnya inklusif dan representatif. Hal ini dapat mengarah pada ketidakadilan dalam hasil pemilu dan kebijakan publik yang tidak mencerminkan keinginan seluruh populasi.

Lebih jauh lagi, kekerasan politik dapat menghambat perkembangan ekonomi dan sosial. Konflik dan ketidakstabilan yang ditimbulkan oleh kekerasan dapat merusak infrastruktur, mengurangi investasi, dan mengalihkan sumber daya dari program-program pembangunan yang vital. Dalam jangka panjang, masyarakat yang sering mengalami kekerasan politik cenderung tertinggal dalam hal pembangunan manusia dan kualitas hidup.

Secara keseluruhan, kekerasan politik mengancam stabilitas dan integritas demokrasi, menghambat partisipasi yang inklusif, dan merusak kepercayaan masyarakat terhadap proses politik. Upaya untuk meminimalkan dan mencegah kekerasan politik sangat penting untuk memastikan bahwa demokrasi dapat berfungsi secara efektif dan memenuhi harapan warga negara untuk keamanan, keadilan, dan partisipasi yang setara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun