Mohon tunggu...
Salmun Ndun
Salmun Ndun Mohon Tunggu... Guru - Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain

Membaca itu sehat dan menulis itu hebat. Membaca adalah membawa dunia masuk dalam pikiran dan menulis adalah mengantar pikiran kepada dunia

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Membangun Pemilu Berkualitas Bukan "Ber-isi-tas"

5 Juli 2024   04:49 Diperbarui: 9 Juli 2024   12:03 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Mural tentang pemilu yang bersih dan berkualitas. (Foto: KOMPAS/JUMARTO YULIANUS) 

Tujuan ulasan dalam tulisan yang diangkat ini "Membangun Pemilu Berkualitas Bukan Ber-Isi-Tas" untuk menyadarkan pembaca akan pentingnya integritas dalam proses demokratisasi melalui pemilu. 

Saat ini, banyak sistem politik di seluruh dunia menghadapi tantangan terkait dengan pengaruh uang dan kepentingan korporasi yang dapat mempengaruhi hasil pemilu. 

Hal ini mengancam integritas dan representasi yang seharusnya diwakili oleh suara rakyat yang diberikan mandat untuk menentukan.

Pemilu yang berkualitas memerlukan lebih dari sekadar kekayaan finansial atau dukungan materi; mereka membutuhkan transparansi, partisipasi yang sadar, serta penegakan hukum yang kuat terhadap pelanggaran etika dan aturan. 

Dalam konteks ini, upaya untuk membangun pemilu yang adil dan berkualitas tidak hanya relevan untuk memastikan keadilan politik, tetapi juga untuk menjaga kepercayaan publik terhadap proses demokratisasi yang merupakan pondasi dari masyarakat yang berkeadilan dan berdaulat.

Transparansi dan Akuntabilitas

Transparansi dalam pemilu menjadi kunci untuk mengurangi praktik korupsi dan manipulasi yang sering mengancam integritas proses demokratis. 

Jadi dengan adanya transparansi yang memadai, setiap tahapan pemilu dari mulai perencanaan hingga pelaksanaan dapat diawasi secara ketat oleh publik, lembaga pengawas independen, dan pihak terkait lainnya. 

Hal ini tidak hanya memperkuat akuntabilitas pelaksanaan pemilu, tetapi juga mengurangi ruang bagi tindakan korupsi seperti penyuapan atau penggunaan dana kampanye yang tidak jelas asal-usulnya.

Dengan informasi yang terbuka dan mudah diakses, masyarakat dapat menilai dan memonitor penggunaan dana kampanye, serta memastikan bahwa setiap calon atau partai politik mematuhi aturan yang berlaku. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun