Mohon tunggu...
Salmun Ndun
Salmun Ndun Mohon Tunggu... Guru - Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain

Membaca itu sehat dan menulis itu hebat. Membaca adalah membawa dunia masuk dalam pikiran dan menulis adalah mengantar pikiran kepada dunia

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Membangun Pemilu Berkualitas Bukan "Ber-isi-tas"

5 Juli 2024   04:49 Diperbarui: 9 Juli 2024   12:03 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Transparansi juga mendorong partisipasi aktif dari pemilih, karena mereka memiliki kepercayaan bahwa suara mereka akan dihitung dengan adil dan benar. 

Contoh negatif dari kurangnya transparansi adalah kecurigaan yang timbul di antara pemilih dan opini publik terhadap hasil pemilu yang tidak jujur atau dipengaruhi oleh kepentingan tertentu. 

Ini dapat merusak legitimasi pemerintahan yang terpilih dan melemahkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi demokratis secara keseluruhan. 

Banyak negara dan inisiatif telah berhasil menerapkan transparansi dalam sistem pemilu mereka sebagai upaya untuk meningkatkan integritas dan kepercayaan publik terhadap proses demokratis. 

Sebagai contoh, negara-negara seperti Kanada dan Norwegia telah dikenal dengan sistem pemilu yang sangat transparan. 

Kanada, misalnya, memiliki aturan yang ketat mengenai pelaporan dana kampanye dan pengeluaran politik, serta memiliki badan pengawas independen yang bertugas mengawasi dan mengaudit pelaksanaan pemilu.

Di Eropa, Irlandia juga diakui atas transparansi dalam sistem pemilu mereka. Mereka memiliki komisi pemilu yang independen dan transparan yang bertanggung jawab atas regulasi kampanye, pemantauan dana kampanye, dan pengawasan terhadap peraturan pemilu lainnya. 

Irlandia memastikan bahwa informasi mengenai kontribusi dan pengeluaran kampanye dapat diakses secara publik dengan mudah, sehingga masyarakat dapat memantau dan menilai kepatuhan para kandidat dan partai politik terhadap aturan yang berlaku.

Dengan adopsi praktik transparansi seperti ini, negara-negara dan inisiatif yang berhasil telah menunjukkan bahwa integritas pemilu dapat dipertahankan dan ditingkatkan, serta mampu meningkatkan partisipasi publik dan kepercayaan masyarakat terhadap proses demokratis yang mereka miliki.

 Perlunya Pendidikan bagi Pemilih

Pendidikan pemilih memegang peran krusial dalam memastikan partisipasi yang sadar dan terinformasi dalam setiap pemilu. Melalui pendidikan pemilih, masyarakat diberi pengetahuan yang diperlukan tentang hak dan tanggung jawab mereka sebagai pemilih. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun