Mohon tunggu...
Salmun Ndun
Salmun Ndun Mohon Tunggu... Guru - Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain

Membaca itu sehat dan menulis itu hebat. Membaca adalah membawa dunia masuk dalam pikiran dan menulis adalah mengantar pikiran kepada dunia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Transformasi Rote Ndao: Meniti Perjalanan 22 Tahun Menuju Indonesia Emas

2 Juli 2024   12:53 Diperbarui: 2 Juli 2024   14:46 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu, Rote Ndao juga memperoleh penghargaan dalam Transformasi Pengelolaan dan Transformasi Pendidikan. Dalam bidang kesehatan berhasil melakukan rekam medis 100% timbangan kesehatan di wilayah NTT.

Pada bagian sambuatn lainnya, menyoroti tentang tantangan yang dihadapi seperti masalah kemiskinan, stunting dan pengendalian inflasi. Atas hal tersebut, perlu membangun sinergitas bersama untuk memperkuat kelembagaan dan membangun kemitraan dengan berbagai pihak. 

Terima kepada semua pihak yang telah merintis dan membangun kabupaten Rote Ndao dalam mewujudkan kesejahteraan di daerah ini untuk Rote Ndao bermartabat menuju Indonesia emas 2025.  

Dalam upacara HUT Rote Ndao juga dimeriahkan dengan penampilan Paduan Suara ASN yang menyanyikan beberapa lagu berbahasa daerah Rote yakni Mana Lolo Banda dan Ofalangga. Pada penutupan upacara digelar tarian daerah yaitu Kebalai yang dilakukan secara masal oleh semua peserta upacara dan tamu undangan yang hadir.  

Perjalanan Rote Ndao Selama Dua Dekade

Dua dekade lalu, Rote Ndao berada dalam kondisi yang menantang dengan berbagai keterbatasan yang menghambat pembangunan daerah. Infrastruktur yang minim membuat aksesibilitas antarwilayah sulit, mempengaruhi mobilitas masyarakat dan distribusi barang. Kondisi ekonomi sebagian besar bergantung pada sektor pertanian subsisten dan perikanan tradisional, yang rentan terhadap perubahan cuaca dan kondisi alam.

Di bidang pendidikan, fasilitas yang kurang memadai dan keterbatasan tenaga pengajar berkualitas mengakibatkan rendahnya tingkat pendidikan masyarakat. Layanan kesehatan pun menghadapi tantangan serupa, dengan kurangnya fasilitas kesehatan dan tenaga medis yang memadai, menyebabkan tingginya angka kematian ibu dan bayi. Selain itu, tantangan sosial dan budaya, seperti migrasi pemuda ke kota-kota besar dan ketidaksetaraan gender, turut memperlambat laju perkembangan.

Gambaran ini menunjukkan bahwa Rote Ndao memulai perjalanan transformasinya dari titik yang penuh tantangan, namun dengan potensi besar untuk berkembang dan berkontribusi signifikan bagi bangsa.

Pada awal perjalanannya, Rote Ndao menghadapi berbagai masalah dan hambatan yang signifikan. Infrastruktur yang terbatas membuat transportasi dan konektivitas antarwilayah sangat sulit, menghambat mobilitas penduduk dan distribusi barang serta jasa. 

Ekonomi lokal yang bergantung pada pertanian subsisten dan perikanan tradisional tidak mampu memberikan kestabilan dan kemakmuran yang diperlukan, terutama karena ketergantungan pada kondisi cuaca yang sering tidak menentu.

Keterbatasan dalam akses pendidikan menyebabkan rendahnya tingkat literasi dan keterampilan di kalangan masyarakat, yang pada gilirannya menghambat perkembangan ekonomi dan sosial. Layanan kesehatan yang tidak memadai, dengan jumlah tenaga medis yang sedikit dan fasilitas yang minim, memperburuk kondisi kesehatan masyarakat, khususnya ibu dan anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun