Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Budi Arie Setiadi mengeluarkan surat kepada Penyelenggara Jasa Telekomunikasi Layanan Gerbang Akses Internet (Network Access Point/NAP), dengan nomor surat B-1678/M.KOMINFO/PI.02.02/06/2024 tertanggal 21 Juni 2024.Â
Dalam surat tersebut, meminta akses internet terkait judi online ke dua negara di Asia Tenggara, Kamboja dan Filipina diputus.
Tindakan pemutusan akses internet harus dilakukan dalam waktu paling lambat 3x24 jam sejak surat itu ditandatangani. Permintaan tersebut merujuk pada ketentuan Undang-Undang (UU) Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi dan hasil rapat Satgas Pemberantasan Perjudian Daring yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto pada 19 Juni 2024.
Masalah Perjudian Online
Pengenalan tentang masalah perjudian online memperlihatkan kompleksitas serta dampaknya yang meresahkan dalam masyarakat modern.Â
Dalam era digital saat ini, akses mudah ke internet telah mengubah lanskap perjudian secara dramatis, memungkinkan individu untuk mengakses berbagai bentuk permainan judi dari kenyamanan rumah mereka.Â
Fenomena ini tidak hanya meningkatkan prevalensi perjudian, tetapi juga memunculkan tantangan baru terkait kesehatan mental, keuangan, dan sosial.
Masalah perjudian online tidak mengenal batas wilayah, dengan situs-situs judi online beroperasi tanpa terkecuali di berbagai negara.Â
Dalam konteks ini, pemutusan akses internet dianggap sebagai solusi potensial untuk mengatasi dampak negatif perjudian online dengan menghambat akses ke platform perjudian tersebut. Namun, pertanyaan tentang efektivitas, implikasi hukum, serta kebebasan individu dalam mengakses informasi tetap menjadi perdebatan yang kompleks dalam diskusi ini.
Ulasan tulisan ini bertujuan untuk mengeksplorasi efektivitas pemutusan akses internet sebagai solusi dalam menanggulangi perjudian online dan mengevaluasi tantangan praktis yang mungkin dihadapi dalam implementasi pemutusan akses internet serta mempertimbangkan pendekatan alternatif lain yang dapat digunakan untuk menanggulangi perjudian online secara efektif.
Permasalahan Perjudian Online
Meningkatnya prevalensi perjudian online merupakan fenomena yang signifikan dalam era digital modern. Berbagai platform dan situs judi online menawarkan akses yang mudah dan anonim kepada individu dari berbagai latar belakang.Â
Faktor-faktor seperti kemudahan akses melalui perangkat seluler dan komputer, promosi agresif, serta berbagai opsi permainan yang menarik telah mengubah cara orang berjudi.Â
Hal ini tidak hanya meningkatkan jumlah pemain judi secara global, tetapi juga menghadirkan tantangan baru terkait penyalahgunaan, keuangan, dan kesehatan mental.Â
Oleh karena itu, pemahaman tentang prevalensi dan dinamika perjudian online menjadi penting dalam mempertimbangkan berbagai strategi untuk menanggulangi dampak negatif yang ditimbulkan oleh aktivitas ini.
Perjudian online telah menyebabkan dampak negatif yang signifikan bagi masyarakat dan individu secara luas. Salah satu dampak utamanya adalah masalah keuangan, di mana individu rentan terjebak dalam siklus hutang yang mendalam akibat kehilangan uang dalam perjudian online.Â
Selain itu, ada risiko besar terhadap kesehatan mental, dengan penelitian menunjukkan bahwa perjudian online dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan depresi pada mereka yang terlibat.
 Tidak hanya itu, perjudian online juga dapat menyebabkan konflik dalam hubungan personal dan keluarga, karena masalah keuangan dan emosional yang muncul.Â
Secara lebih luas, dampak sosial juga dapat terasa di masyarakat, dengan peningkatan potensi penyalahgunaan dan kejahatan terkait seperti pencucian uang.Â
Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan berbagai aspek negatif ini dalam mengembangkan strategi untuk mengatasi perjudian online, termasuk melalui potensi pemutusan akses internet sebagai salah satu langkah untuk membatasi akses ke situs perjudian.
Tinjauan terhadap Pemutusan Akses Internet
Pemutusan akses internet terhadap situs perjudian online merupakan strategi yang diusulkan untuk mengurangi prevalensi dan dampak negatif perjudian online. Konsep ini melibatkan blokade akses dari ISP (Internet Service Provider) atau pemerintah terhadap situs-situs perjudian online agar tidak dapat diakses oleh pengguna.Â
Di beberapa negara, langkah ini telah diimplementasikan sebagai bagian dari upaya untuk melindungi masyarakat dari risiko keuangan dan kesehatan yang terkait dengan perjudian online.
Terdapat berbagai pendekatan dalam penerapan pemutusan akses internet ini. Beberapa negara menerapkan blokade situs secara menyeluruh, sementara yang lain lebih selektif dalam memblokir situs-situs yang dianggap ilegal atau merugikan. Namun, tantangan besar dalam implementasi adalah efektivitas teknis dan hukumnya.Â
Teknisnya, karena pengguna dapat menggunakan teknologi VPN (Virtual Private Network) untuk mengakses situs-situs yang diblokir, sehingga mempertanyakan efektivitas langkah ini dalam membatasi akses.Â
Secara hukum, langkah ini juga menimbulkan pertanyaan tentang kebebasan individu untuk mengakses informasi dan kebijakan privasi, serta kompleksitas dalam kerja sama antar negara untuk penegakan hukum lintas batas.
Dengan demikian, sementara pemutusan akses internet menawarkan potensi sebagai salah satu alat untuk menanggulangi perjudian online, penting untuk mempertimbangkan baik manfaat dan tantangan dalam implementasinya untuk mencapai efektivitas yang optimal dalam melindungi masyarakat dan menjaga keseimbangan dengan prinsip kebebasan individual.
Dukungan dan Kritik terhadap Pemutusan Akses Internet
Argumen mendukung pemutusan akses internet terhadap situs perjudian online mengutamakan perlindungan masyarakat dari bahaya perjudian yang dapat merugikan.Â
Langkah ini dianggap efektif dalam mengurangi akses mudah dan langsung ke permainan judi online, yang dapat mengarah pada masalah keuangan serius seperti utang yang berkepanjangan dan kemiskinan.
Dengan membatasi akses ke situs perjudian, pemerintah dapat membantu mengurangi jumlah individu yang terjerumus dalam perilaku perjudian yang berisiko. Selain itu, pemutusan akses internet juga dapat mengurangi dampak negatif sosial, seperti konflik dalam keluarga dan penyalahgunaan substansi yang terkait dengan stres dan tekanan finansial akibat perjudian.
Dari sudut pandang hukum, tindakan ini bertujuan untuk menegakkan peraturan yang melarang perjudian online di wilayah hukum tertentu, mendukung kepatuhan terhadap hukum dan perlindungan konsumen. Implementasi yang efektif dari pemutusan akses internet juga dapat mendorong penegakan hukum yang lebih baik terhadap praktik ilegal dalam industri perjudian online.Â
Namun demikian, meskipun mendukung pemutusan akses internet sebagai langkah preventif, perlu dilakukan evaluasi terhadap efektivitas teknis dan hukumnya serta memperhitungkan potensi konsekuensi tidak diinginkan serta untuk menghindari blokade atau dampak terhadap kebebasan individu dalam mengakses informasi secara umum.Â
Pemutusan akses internet terhadap situs perjudian online juga mendapat kritik yang signifikan dari berbagai pihak. Salah satu kritik utama adalah mengenai efektivitas teknis langkah ini. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang seberapa efektif pemutusan akses internet dalam mencegah akses ke situs perjudian online secara efektif.
Selain itu, dari perspektif kebebasan individu, tindakan ini juga menghadapi kritik terkait hak untuk mengakses informasi secara bebas di internet.Â
Penggunaan internet yang dibatasi dapat dianggap sebagai intervensi yang berpotensi membatasi kebebasan individu dalam menjelajahi dan menggunakan sumber daya internet secara keseluruhan.
Dengan demikian, sementara pemutusan akses internet mungkin merupakan upaya yang dimaksudkan untuk melindungi masyarakat dan mematuhi peraturan hukum, kritik-kritik ini menunjukkan bahwa langkah ini harus dipertimbangkan dengan hati-hati dan diimbangi dengan strategi tambahan untuk mengatasi tantangan teknis, hukum, dan etika yang terkait.
Pesan dan Ajakan
Pemutusan akses internet terhadap situs perjudian online adalah sebuah langkah yang kontroversial dengan beragam argumen pro dan kontra.Â
Oleh karena itu, untuk memastikan efektivitas dan keadilan dalam implementasi pemutusan akses internet, diperlukan pendekatan yang komprehensif, yang tidak hanya melibatkan teknologi dan hukum, tetapi juga mempertimbangkan aspek sosial dan etika.Â
Evaluasi terus-menerus terhadap dampak dan efektivitas langkah ini juga penting untuk memastikan bahwa tujuan melindungi masyarakat dari bahaya perjudian online dapat tercapai secara optimal, tanpa mengorbankan nilai-nilai hak asasi dan kebebasan individu dalam akses informasi.
Pesan moral yang dapat diambil untuk kebijakan di masa depan terkait perjudian online adalah pentingnya menjaga keseimbangan antara perlindungan masyarakat dan kebebasan individu dalam menggunakan internet.Â
Sementara langkah-langkah seperti pemutusan akses internet dapat menjadi bagian dari solusi untuk mengurangi dampak negatif perjudian online, kebijakan harus didasarkan pada penelitian yang cermat dan kajian dampak yang menyeluruh.
Kebijakan di masa depan juga harus mempertimbangkan aspek teknologi yang berkembang pesat. Penting juga membangun kerja sama internasional dan regulasi yang konsisten antar negara juga diperlukan untuk mengatasi tantangan lintas batas yang terkait dengan perjudian online.Â
Dengan demikian, terhadap kebijakan di masa depan adalah melakukan pendekatan yang holistik, yang tidak hanya fokus pada pembatasan akses, tetapi juga pada pencegahan, perlindungan, dan pemulihan bagi individu yang terkena dampak negatif dari perjudian online, yang dapat menciptakan lingkungan digital yang aman dan etis bagi semua pengguna, sambil mempertahankan nilai-nilai kebebasan individual dan akses yang adil terhadap informasi.(*)
*Salmun Ndun,S.Pd., Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain, Kab. Rote Ndao
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H