Dengan demikian, zonasi telah memberikan kesempatan yang lebih adil bagi semua peserta didik untuk mengakses pendidikan tanpa diskriminasi berdasarkan status sosial atau ekonomi.
Namun demikian, keefektifan PPDB Zonasi masih terus dipertanyakan mengingat beberapa kendala yang muncul. Salah satunya adalah pengelompokan siswa berdasarkan zona dapat menghasilkan ketimpangan kualitas pendidikan antar-sekolah.Â
Sekolah-sekolah favorit yang berada di zona-zona tertentu sering kali menjadi tujuan utama, menyebabkan peningkatan persaingan yang ketat dan meningkatkan peluang ketidakpuasan di kalangan orang tua dan peserta didik yang tidak dapat memenuhi syarat untuk masuk ke sekolah tersebut.
Oleh karena itu, untuk meningkatkan efektivitas PPDB Zonasi, perlu adanya evaluasi mendalam secara berkala terhadap implementasi dan dampak kebijakan ini terhadap seluruh stakeholders, termasuk sekolah, orang tua, dan siswa.
Pemerintah juga perlu mengambil langkah-langkah perbaikan yang tepat, seperti peningkatan kualitas pendidikan di sekolah-sekolah yang kurang mampu dan peningkatan transparansi dalam proses penerimaan peserta didik.
Dengan terus melakukan evaluasi, baik terhadap kebijakan seperti PPDB Zonasi maupun aspek lain dari sistem pendidikan, kita dapat mengidentifikasi kelemahan dan tantangan yang perlu diatasi.Â
Karena itu, penting bagi pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat secara keseluruhan untuk berkomitmen dalam upaya evaluasi dan perbaikan sistem pendidikan.
Hanya dengan cara ini kita dapat membangun masa depan yang lebih baik dan memberikan kesempatan yang adil bagi semua generasi untuk menggapai mimpi dan potensi mereka sepenuhnya.(*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H