Mohon tunggu...
Salmun Ndun
Salmun Ndun Mohon Tunggu... Guru - Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain

Membaca itu sehat dan menulis itu hebat. Membaca adalah membawa dunia masuk dalam pikiran dan menulis adalah mengantar pikiran kepada dunia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Momen Idul Adha Menghidupkan Kembali Semangat Berbagi dan Peduli

17 Juni 2024   05:23 Diperbarui: 17 Juni 2024   05:47 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

MOMEN IDUL ADHA MENGHIDUPKAN KEMBALI SEMANGAT BERBAGI DAN PEDULI

*Salmun Ndun,S.Pd., Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain, Kab. Rote Ndao

Kementerian Agama Islam RI telah menetapkan Hari Raya Idul Adha 2024 jatuh pada Senin, 17 Juni 2024. Hal itu ditetapkan berdasarkan hasil sidang isbat penentuan 1 Dzulhijjah 1445 H yang digelar pada Jumat, 7 Juni 2024 lalu. Salat Idul Adha merupakan momen bersejarah di mana umat Muslim berkumpul untuk bersama-sama beribadah dan merayakan ketaatan kepada Allah. Pemotongan hewan kurban menjadi titik puncak dari ketaatan ini, mengingat kisah Nabi Ibrahim yang mengorbankan putranya sebagai bentuk pengabdian kepada Allah, dan daging kurban yang didistribusikan mencerminkan semangat berbagi dan peduli terhadap sesama.

Pada momen Idul Adha, banyak kaum Muslim membentuk kepanitiaan untuk mengkoordinasikan berbagai kegiatan penting yang merayakan dan menghormati tradisi Islam. Kepanitiaan ini memainkan peran kunci dalam menyelenggarakan berbagai acara, seperti salat Idul Adha bersama, pemotongan hewan kurban, dan distribusi daging kurban kepada yang membutuhkan. Kepanitiaan ini tidak hanya bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua kegiatan berjalan lancar dan sesuai dengan tata cara agama, tetapi juga untuk memastikan bahwa manfaat dari kurban ini dapat dirasakan oleh seluruh komunitas, khususnya mereka yang membutuhkan.

Relevansi Idul Adha dengan Semangat Berbagi dan Peduli

Idul Adha, juga dikenal sebagai Hari Raya Kurban, adalah salah satu perayaan besar dalam Islam yang dirayakan setiap tanggal 10 Dzulhijjah dalam kalender Hijriah. Perayaan ini memperingati ketaatan Nabi Ibrahim kepada Allah SWT ketika beliau diperintahkan untuk mengorbankan putranya, Ismail, sebagai bentuk pengabdian dan kepatuhan mutlak. Sebelum pengorbanan itu dilakukan, Allah menggantikan Ismail dengan seekor domba, menandakan bahwa pengorbanan sejati terletak pada niat dan keikhlasan.

Idul Adha memiliki relevansi yang mendalam dengan semangat berbagi dan peduli, yang merupakan inti dari ajaran Islam. Tradisi berkurban yang dilakukan selama Idul Adha bukan hanya sekadar ritual keagamaan, tetapi juga sebuah tindakan nyata yang mencerminkan kepedulian terhadap sesama. Daging hewan kurban yang dibagikan kepada fakir miskin dan mereka yang membutuhkan adalah wujud konkret dari prinsip solidaritas sosial dalam Islam. Melalui tindakan ini, umat Muslim diingatkan akan pentingnya berbagi rezeki dan memperhatikan kesejahteraan orang lain. Idul Adha menjadi momen yang memperkuat rasa empati dan ikatan sosial dalam masyarakat, mengajarkan bahwa kebahagiaan dan keberkahan sejati dapat diraih dengan saling memberi dan mendukung satu sama lain.

Tradisi kurban pada Idul Adha merupakan salah satu manifestasi paling nyata dari kepedulian sosial dalam ajaran Islam. Ketika umat Muslim menyembelih hewan kurban, mereka tidak hanya menjalankan perintah agama, tetapi juga berbagi berkah dengan sesama. Daging hewan kurban dibagikan kepada mereka yang kurang mampu, termasuk fakir miskin dan dhuafa, yang mungkin jarang menikmati hidangan daging dalam kehidupan sehari-hari. Pembagian ini memastikan bahwa kebahagiaan perayaan Idul Adha dirasakan oleh semua lapisan masyarakat, tidak hanya oleh mereka yang mampu secara finansial.

 

Mengajarkan Nilai Berbagi Melalui Kurban

Kurban bukan hanya sebuah ritual keagamaan, tetapi juga sarana penting untuk mengajarkan nilai berbagi kepada setiap generasi Muslim. Melalui proses berkurban, anak-anak dan generasi muda diajarkan tentang pentingnya memberikan sebagian dari apa yang mereka miliki kepada orang lain yang membutuhkan. Pengalaman menyaksikan atau berpartisipasi dalam penyembelihan hewan kurban dan pembagian dagingnya menanamkan rasa empati dan tanggung jawab sosial sejak dini.

Kisah-kisah inspiratif tentang orang-orang yang merasakan kebahagiaan dan keberkahan dari daging kurban memperkuat pemahaman bahwa kebahagiaan sejati terletak pada kemampuan untuk berbagi. Melalui kurban, nilai-nilai keikhlasan, pengorbanan, dan kepedulian ditanamkan, membentuk individu yang tidak hanya taat beragama tetapi juga memiliki kepedulian tinggi terhadap kesejahteraan sesama.

Kurban pada Idul Adha memainkan peran penting dalam memperkuat solidaritas umat Muslim. Ketika umat berkumpul untuk menyaksikan atau berpartisipasi dalam prosesi penyembelihan hewan kurban, mereka tidak hanya merayakan ketaatan kepada Allah, tetapi juga menegaskan kembali ikatan persaudaraan di antara mereka. Proses pembagian daging kurban yang adil dan merata menghapus sekat-sekat sosial, memastikan bahwa semua anggota masyarakat, terutama yang kurang beruntung, merasakan berkah yang sama.

Hidupkan Semangat Idul Adha Sepanjang Tahun

Semangat berbagi dan peduli yang dihidupkan oleh Idul Adha seharusnya tidak terbatas pada hari perayaan saja, tetapi menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari sepanjang tahun. Idul Adha mengajarkan kita bahwa kepedulian terhadap sesama adalah nilai yang harus senantiasa dijunjung tinggi dalam setiap aspek kehidupan. Oleh karena itu, mari kita jadikan momen Idul Adha sebagai pengingat untuk terus berbuat kebaikan, membantu mereka yang membutuhkan, dan berbagi rezeki dengan orang lain setiap saat.

Melalui tindakan-tindakan sederhana seperti menyisihkan sebagian dari penghasilan untuk amal, aktif terlibat dalam kegiatan sosial, atau sekadar memberikan bantuan kepada tetangga yang sedang kesulitan, kita dapat mempertahankan dan memperkuat semangat kepedulian dan kebersamaan yang diajarkan oleh Idul Adha. Dengan demikian, kita tidak hanya merayakan Idul Adha sebagai sebuah ritual tahunan, tetapi juga menjadikannya inspirasi untuk membangun masyarakat yang lebih adil, makmur, dan penuh kasih sepanjang tahun.

Dengan semangat yang dihidupkan oleh Idul Adha, harapannya adalah setiap individu mampu menginternalisasi nilai-nilai berbagi dan peduli dalam kehidupan sehari-hari. Kita berharap agar semangat kebersamaan dan solidaritas yang tercermin dalam tradisi kurban terus menyala, menginspirasi lebih banyak tindakan baik dan kepedulian terhadap sesama. Dengan begitu, kita bisa menciptakan dunia yang lebih baik, di mana setiap orang merasa diperhatikan dan dihargai, menjadikan nilai-nilai Idul Adha sebagai fondasi bagi kehidupan yang lebih harmonis dan sejahtera. Sesungguhnya melalui perayaan tradisi kurban mengajarkan kita untuk tidak hanya mengorbankan hewan, tetapi juga mengorbankan egoisme dan keserakahan dalam diri kita.

Selamat merayakan Idul Adha tahun 1445 Hijriah. Semoga kesempatan yang diberikan oleh Allah SWT pada hari yang mulia ini  bagi semua umat Muslim yang merayakannya dalam semangat Idul Adha, memberikan berkah, kebahagiaan, dan kedamaian. Selain itu, menginspirasi kita untuk menjaga persatuan, mempererat tali persaudaraan, dan terus berbuat baik dalam menjalani kehidupan sehari-hari.(*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun