MOMEN IDUL ADHA MENGHIDUPKAN KEMBALI SEMANGAT BERBAGI DAN PEDULI
*Salmun Ndun,S.Pd., Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain, Kab. Rote Ndao
Kementerian Agama Islam RI telah menetapkan Hari Raya Idul Adha 2024 jatuh pada Senin, 17 Juni 2024. Hal itu ditetapkan berdasarkan hasil sidang isbat penentuan 1 Dzulhijjah 1445 H yang digelar pada Jumat, 7 Juni 2024 lalu. Salat Idul Adha merupakan momen bersejarah di mana umat Muslim berkumpul untuk bersama-sama beribadah dan merayakan ketaatan kepada Allah. Pemotongan hewan kurban menjadi titik puncak dari ketaatan ini, mengingat kisah Nabi Ibrahim yang mengorbankan putranya sebagai bentuk pengabdian kepada Allah, dan daging kurban yang didistribusikan mencerminkan semangat berbagi dan peduli terhadap sesama.
Pada momen Idul Adha, banyak kaum Muslim membentuk kepanitiaan untuk mengkoordinasikan berbagai kegiatan penting yang merayakan dan menghormati tradisi Islam. Kepanitiaan ini memainkan peran kunci dalam menyelenggarakan berbagai acara, seperti salat Idul Adha bersama, pemotongan hewan kurban, dan distribusi daging kurban kepada yang membutuhkan. Kepanitiaan ini tidak hanya bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua kegiatan berjalan lancar dan sesuai dengan tata cara agama, tetapi juga untuk memastikan bahwa manfaat dari kurban ini dapat dirasakan oleh seluruh komunitas, khususnya mereka yang membutuhkan.
Relevansi Idul Adha dengan Semangat Berbagi dan Peduli
Idul Adha, juga dikenal sebagai Hari Raya Kurban, adalah salah satu perayaan besar dalam Islam yang dirayakan setiap tanggal 10 Dzulhijjah dalam kalender Hijriah. Perayaan ini memperingati ketaatan Nabi Ibrahim kepada Allah SWT ketika beliau diperintahkan untuk mengorbankan putranya, Ismail, sebagai bentuk pengabdian dan kepatuhan mutlak. Sebelum pengorbanan itu dilakukan, Allah menggantikan Ismail dengan seekor domba, menandakan bahwa pengorbanan sejati terletak pada niat dan keikhlasan.
Idul Adha memiliki relevansi yang mendalam dengan semangat berbagi dan peduli, yang merupakan inti dari ajaran Islam. Tradisi berkurban yang dilakukan selama Idul Adha bukan hanya sekadar ritual keagamaan, tetapi juga sebuah tindakan nyata yang mencerminkan kepedulian terhadap sesama. Daging hewan kurban yang dibagikan kepada fakir miskin dan mereka yang membutuhkan adalah wujud konkret dari prinsip solidaritas sosial dalam Islam. Melalui tindakan ini, umat Muslim diingatkan akan pentingnya berbagi rezeki dan memperhatikan kesejahteraan orang lain. Idul Adha menjadi momen yang memperkuat rasa empati dan ikatan sosial dalam masyarakat, mengajarkan bahwa kebahagiaan dan keberkahan sejati dapat diraih dengan saling memberi dan mendukung satu sama lain.
Tradisi kurban pada Idul Adha merupakan salah satu manifestasi paling nyata dari kepedulian sosial dalam ajaran Islam. Ketika umat Muslim menyembelih hewan kurban, mereka tidak hanya menjalankan perintah agama, tetapi juga berbagi berkah dengan sesama. Daging hewan kurban dibagikan kepada mereka yang kurang mampu, termasuk fakir miskin dan dhuafa, yang mungkin jarang menikmati hidangan daging dalam kehidupan sehari-hari. Pembagian ini memastikan bahwa kebahagiaan perayaan Idul Adha dirasakan oleh semua lapisan masyarakat, tidak hanya oleh mereka yang mampu secara finansial.
Â
Mengajarkan Nilai Berbagi Melalui Kurban
Kurban bukan hanya sebuah ritual keagamaan, tetapi juga sarana penting untuk mengajarkan nilai berbagi kepada setiap generasi Muslim. Melalui proses berkurban, anak-anak dan generasi muda diajarkan tentang pentingnya memberikan sebagian dari apa yang mereka miliki kepada orang lain yang membutuhkan. Pengalaman menyaksikan atau berpartisipasi dalam penyembelihan hewan kurban dan pembagian dagingnya menanamkan rasa empati dan tanggung jawab sosial sejak dini.