Mohon tunggu...
Salmun Ndun
Salmun Ndun Mohon Tunggu... Guru - Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain

Membaca itu sehat dan menulis itu hebat. Membaca adalah membawa dunia masuk dalam pikiran dan menulis adalah mengantar pikiran kepada dunia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Perlindungan yang Hilang: Ketika Rasa Aman Tidak Lagi Ada di Rumah

13 Juni 2024   05:43 Diperbarui: 16 Juni 2024   15:55 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Freepik via KOMPAS.com

Kebutuhan rasa aman merupakan kebutuhan mendasar yang dimiliki setiap individu. Rasa aman mencakup perasaan terlindungi dari ancaman fisik dan emosional, serta keyakinan bahwa lingkungan sekitar mendukung dan menghargai mereka. Bagi anak-anak, rasa aman memungkinkan mereka untuk mengeksplorasi dunia, belajar, dan berkembang dengan percaya diri. Mereka membutuhkan lingkungan yang stabil di mana mereka dapat bergantung pada pengasuh yang responsif dan penuh kasih.

Kebutuhan Rasa Aman dalam Rumah

Ketika individu merasa aman di rumah, mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal, bebas dari ketakutan dan kecemasan yang berlebihan. Rasa aman ini memungkinkan anak-anak untuk mengeksplorasi dunia mereka dengan percaya diri dan membangun hubungan yang sehat dengan orang lain. 

Bagi orang dewasa, rasa aman di rumah memberikan ketenangan batin dan stabilitas yang diperlukan untuk menghadapi tantangan sehari-hari. Tanpa rasa aman, rumah yang seharusnya menjadi tempat perlindungan justru bisa menjadi sumber stress dan trauma, yang berdampak negatif pada kesejahteraan keseluruhan keluarga.

Kehilangan rasa aman juga bisa menyebabkan masalah perilaku, seperti agresivitas atau penarikan diri sosial, yang dapat mengganggu prestasi akademik dan hubungan mereka dengan teman sebaya. Selain itu, ketidakstabilan emosional ini sering kali berlanjut hingga dewasa, mempengaruhi kemampuan mereka untuk membentuk hubungan yang sehat dan stabil. 

Rasa aman dalam konteks keluarga merujuk pada perasaan terlindungi, dicintai, dan dihargai oleh anggota keluarga lainnya.  

Dalam keluarga yang memberikan rasa aman, anak-anak dapat tumbuh dengan percaya diri dan mengembangkan keterampilan sosial yang kuat, sementara orang dewasa merasa didukung dan mampu menjalankan peran mereka dengan efektif. Singkatnya, rasa aman adalah landasan yang memungkinkan setiap anggota keluarga untuk berkembang dan berfungsi secara optimal.

Sudut Pandang Para Ahli

Seorang psikoanalis Alice Miller yang meneliti dampak kekerasan dan pelecehan dalam rumah tangga terhadap perkembangan psikologis anak. Miller menyoroti bagaimana lingkungan yang tidak aman dapat menyebabkan trauma mendalam dan berkelanjutan.

Demikian juga, John Bowlby, seorang psikolog perkembangan yang mengembangkan teori attachment, mengungkapkan bahwa hubungan yang aman dan penuh kasih sayang antara anak dan pengasuh adalah esensial untuk perkembangan emosional yang sehat. Kehilangan rasa aman dapat mengganggu perkembangan ini dan menyebabkan berbagai masalah psikologis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun