Mohon tunggu...
Salmun Ndun
Salmun Ndun Mohon Tunggu... Guru - Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain

Membaca itu sehat dan menulis itu hebat. Membaca adalah membawa dunia masuk dalam pikiran dan menulis adalah mengantar pikiran kepada dunia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Harmoni Pembelajaran: Guru Bahagia Mengajar, Murid Bahagia Belajar

18 April 2024   04:25 Diperbarui: 18 April 2024   04:37 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara kesimpulan bahwa harmoni pembelajaran merupakan pondasi penting dalam menciptakan lingkungan sekolah yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan holistik murid. Dengan kebahagiaan guru sebagai motor utama, pembelajaran menjadi lebih menarik, efektif, dan bermakna bagi semua anggota komunitas sekolah. Melalui kemitraan yang kuat antara guru, murid, staf sekolah, dan orang tua, serta dengan penerapan strategi yang berfokus pada inklusivitas, dukungan, dan kolaborasi, harmoni pembelajaran dapat dioptimalkan di setiap ruang kelas dan koridor sekolah.

Penting untuk diingat bahwa kebahagiaan guru bukan hanya menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pembelajaran, tetapi juga berdampak positif pada kesejahteraan dan prestasi akademik murid. Kehadiran guru di kelas dengan senyuman akan memberikan nuansa penerimaan positif bagi murid untuk bagaia menerima proses pembelajaran. 

Sebaliknya, kehadiran guru dengan raut wajah tidak ceria, oleh karena sesuatu beban yang dialami dan terbawa ke dalam ruang kelas, maka akan menciptakan suasana ketegangan sehingga menyebabkan penerimaan terhadap pembelajaran kurang maksimal. Dengan demikian, investasi dalam menciptakan dan memelihara harmoni pembelajaran di sekolah adalah kunci untuk mencapai tujuan pendidikan yang inklusif, berkelanjutan, dan bermakna bagi generasi mendatang.

Dalam mengejar harmoni pembelajaran, patut memperhatikan beberapa hal. Pertama, perlu menghargai peran penting kebahagiaan guru dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang positif dan produktif. Guru yang bahagia cenderung menjadi agen perubahan yang kuat dalam proses pendidikan. Kedua, kolaborasi dan komunikasi yang terbuka antara semua pemangku kepentingan, termasuk guru, murid, staf sekolah, dan orang tua, sangatlah penting. Harmoni pembelajaran tidak dapat dicapai secara individu, melainkan memerlukan kontribusi dan kerja sama dari semua pihak terkait.

Ketiga, dalam mengejar harmoni pembelajaran, kita perlu mengutamakan kesejahteraan dan kebutuhan baik guru maupun murid. Sebuah lingkungan pembelajaran yang seimbang, inklusif, dan mendukung akan membantu setiap individu untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Keempat, perlu mengingat bahwa pembelajaran tidak hanya tentang pengetahuan akademis, tetapi juga tentang pengembangan karakter, keterampilan sosial, dan kesejahteraan mental. Dengan memprioritaskan harmoni pembelajaran, akan dapat menciptakan lingkungan yang memungkinkan setiap murid untuk menjadi versi terbaik dari diri mereka sendiri.

Dengan demikian, kebahagiaan guru bukan hanya merupakan hal yang penting bagi kesejahteraan individu guru itu sendiri, tetapi juga memiliki dampak yang signifikan pada pengalaman belajar dan prestasi akademik murid. Melalui penciptaan harmoni antara kebahagiaan guru dan keberhasilan belajar murid, kita dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang dinamis, mendukung, dan memberdayakan bagi semua yang terlibat dalam proses pendidikan. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun