Mohon tunggu...
Salmun Ndun
Salmun Ndun Mohon Tunggu... Guru - Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain

Membaca itu sehat dan menulis itu hebat. Membaca adalah membawa dunia masuk dalam pikiran dan menulis adalah mengantar pikiran kepada dunia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Catatan Kontemplatif Sehari Menjelang Kemeriahan Paskah

30 Maret 2024   08:56 Diperbarui: 30 Maret 2024   08:58 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam persiapan kontemplatif sehari menjelang Paskah, kita sering berada di persimpangan antara ketenangan batin dan kegelisahan yang mendalam. Meskipun keramaian persiapan fisik dan kegembiraan menyambut perayaan yang akan datang, ada juga perasaan tegang dan cemas yang melingkupi hati kita. Ketenangan batin menjadi tujuan utama, di mana kita mencari kedamaian dalam kesibukan yang mengelilingi kita, untuk menyelami kehadiran yang tenang dan penuh kasih dari Tuhan dalam hidup kita. Namun demikian, kegelisahan juga merasuk dalam diri kita, memunculkan pertanyaan-pertanyaan yang menuntut jawaban dan keraguan yang mencari kepastian.

Dalam persiapan kontemplatif ini, kita belajar untuk merangkul kedua perasaan ini dengan penuh kejujuran dan kerendahan hati, menyadari bahwa melalui ketenangan dan kegelisahan, kita dapat mendekatkan diri lebih dekat pada Allah dan memahami makna yang lebih dalam dari penderitaan dan kebangkitan Kristus. Dengan merenungkan ketenangan dan kegelisahan ini, kita mempersiapkan diri secara spiritual untuk merayakan Paskah dengan hati yang terbuka, penuh dengan iman, harapan, dan cinta yang tak tergoyahkan.

Dalam suasana kontemplatif menjelang Paskah, kita diundang untuk memperdalam pemahaman kita tentang penderitaan dan kebangkitan Kristus. Penderitaan Kristus tidak hanya merupakan peristiwa sejarah, tetapi juga panggilan bagi kita untuk merenungkan arti dan makna yang lebih dalam dari pengorbanan-Nya. Melalui kontemplasi, kita dapat menyadari bahwa penderitaan Kristus adalah ekspresi kasih tanpa batas yang membawa penyelamatan bagi umat manusia.

Kita dipanggil untuk menempatkan diri kita sendiri dalam kisah penderitaan Kristus, merenungkan arti dari setiap rasa sakit dan pengorbanan yang Dia alami demi kita. Namun, aksi kontemplatif juga membawa kita untuk melampaui penderitaan menuju kebangkitan. Kebangkitan Kristus merupakan bukti akan kemenangan-Nya atas kematian dan dosa, serta janji akan kehidupan yang kekal bagi mereka yang percaya kepada-Nya. Dengan memahami penderitaan dan kebangkitan Kristus melalui cermin kontemplatif, kita dapat merayakan Paskah dengan penuh kebijaksanaan dan penghargaan akan anugerah besar yang telah diberikan kepada kita melalui karya penebusan dan kebangkitan-Nya.

Membangun Nilai Spiritual Paskah

Menghadapi kemeriahan Paskah dengan ketenangan batin merupakan tantangan yang sekaligus peluang besar bagi umat Kristen. Ketika kita memasuki periode perayaan yang penuh dengan kegembiraan, keramaian, dan aktivitas, penting untuk tetap menjaga kedamaian hati. Dengan mempertahankan ketenangan batin, kita dapat menghadapi momen-momen meriah Paskah dengan kesadaran spiritual. Ketenangan batin juga memungkinkan kita untuk tetap terhubung dengan nilai-nilai spiritual yang mendasari Paskah, seperti kasih, pengampunan, dan harapan, bahkan di tengah-tengah keramaian dan kegembiraan akan menjadi sumber kekuatan yang memperkaya pengalaman kita dalam merayakan Paskah secara lebih berarti.

Praktik kontemplatif membantu kita untuk tetap terhubung dengan kedamaian batin di tengah-tengah kegaduhan dunia, serta mengembangkan kemampuan untuk melihat kebaikan dan belas kasihan dalam setiap situasi. Selain itu, menjaga keberlanjutan praktik kontemplatif juga memberi kita kesempatan untuk terus berkembang dalam iman dan karakter kita, sehingga kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan mampu memberikan dampak positif bagi orang-orang di sekitar kehidupan kita.

Pesan positif yang dapat dipetik adalah bahwa aksi kontemplatif adalah kunci untuk menghidupkan makna yang lebih dalam dari perayaan Paskah dalam kehidupan kita sehari-hari. Teruslah menjaga praktik kontemplatif sebagai bagian tak terpisahkan dari rutinitas harian, karena hal ini tidak hanya memperdalam hubungan kita dengan Tuhan, tetapi juga membawa kedamaian dan kebijaksanaan dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, biarkan catatan-catatan kontemplatif kita menjadi sumber inspirasi dan penuntun dalam perjalanan rohani kita, memandu kita menuju pertumbuhan yang berkelanjutan dan kehidupan yang lebih bermakna bagi kehidupan. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun