Mohon tunggu...
Salmun Ndun
Salmun Ndun Mohon Tunggu... Guru - Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain

Membaca itu sehat dan menulis itu hebat. Membaca adalah membawa dunia masuk dalam pikiran dan menulis adalah mengantar pikiran kepada dunia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sensasi Literasi Digital di Era Transformasi

14 Maret 2024   07:33 Diperbarui: 14 Maret 2024   07:42 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sensasi Transformasi Literasi

Dalam era digital yang sedang kita alami, transformasi literasi menjadi semakin mendalam dan kompleks. Definisi literasi tidak lagi terbatas pada kemampuan membaca dan menulis secara konvensional, tetapi juga meluas ke dalam kemampuan mengakses, mengevaluasi, dan menggunakan informasi yang disajikan dalam berbagai bentuk media digital. Perubahan paradigma ini memengaruhi cara kita berinteraksi dengan informasi, komunikasi, dan budaya secara keseluruhan. Terlebih lagi, era digital membawa implikasi signifikan terhadap dinamika sosial, ekonomi, dan politik, yang semakin memperkuat urgensi untuk mengembangkan literasi digital.

Dalam hal ini, literasi tidak hanya mencakup pemahaman terhadap teks tertulis, tetapi juga kemampuan untuk membaca dan menginterpretasikan pesan-pesan multimedia, memilah informasi yang valid dari yang tidak valid, serta memahami dan menghargai norma-norma etika dan privasi dalam ruang digital. Oleh karena itu, transformasi literasi di era digital melibatkan penguasaan keterampilan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), keterampilan kritis dalam menyaring informasi, serta keterampilan berpikir kreatif untuk menghasilkan konten yang relevan dan bermakna dengan menggunakan dan memperoleh informasi yang disajikan dalam berbagai format digital yang tersedia.

Sensasi literasi dalam konteks pendidikan mencerminkan evolusi dan tantangan yang dihadapi dalam membentuk individu yang terampil secara kritis dan kreatif dalam memproses informasi, berkomunikasi, dan berpartisipasi dalam masyarakat yang semakin kompleks. Di era ini, pendidikan tidak lagi hanya tentang mentransfer pengetahuan secara pasif, tetapi juga tentang membekali siswa dengan keterampilan literasi yang diperlukan untuk berhasil dalam dunia yang terus berubah. Sensasi ini melibatkan pembelajaran yang membangun pemahaman mendalam tentang literasi dalam berbagai dimensi, termasuk literasi bahasa, literasi matematika, literasi sains, dan literasi digital.

Tantangan dalam mengintegrasikan literasi ke dalam kurikulum pendidikan menjadi semakin kompleks seiring dengan perkembangan zaman dan tuntutan masyarakat yang semakin dinamis. Salah satu tantangan utama adalah menyesuaikan kurikulum dengan perubahan dalam paradigma literasi, terutama di era digital ini. Kurikulum harus mampu mencakup tidak hanya aspek-aspek tradisional seperti literasi bahasa dan matematika, tetapi juga literasi digital yang mencakup pemahaman tentang teknologi informasi atas kemampuan menggunakan media digital secara bertanggung jawab.

 

Berkolaborasi Membangun Masyarakat Literat

Inisiatif literasi merupakan salah satu upaya yang sangat penting dalam pemberdayaan masyarakat literat. Inisiatif literasi memainkan peran penting dalam membantu masyarakat mengembangkan keterampilan literasi yang diperlukan untuk berpartisipasi secara aktif dalam konteks pekerjaan, pendidikan, kesehatan, dan kehidupan sosial. Melalui berbagai program dan kegiatan, inisiatif literasi bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan relevansi literasi di berbagai lapisan masyarakat. Inisiatif ini dapat berupa program pendidikan formal dan non-formal, lokakarya, pelatihan, dan kampanye literasi yang menyasar berbagai kelompok usia dan latar belakang.

Dengan memberdayakan masyarakat melalui inisiatif literasi, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih berdaya dan berbudaya literat. Inisiatif literasi yang berhasil dapat membuka pintu kesempatan baru bagi individu dan komunitas untuk mencapai potensi penuh mereka, serta untuk berkontribusi secara positif dalam masyarakat yang semakin kompleks dan terhubung secara global. Oleh karena itu, dukungan dan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, lembaga non-pemerintah, dan masyarakat sangatlah penting dalam mendukung dan memperluas dampak positif dari inisiatif literasi.

Pentingnya dukungan dan kolaborasi antara pemerintah, lembaga non-pemerintah, dan masyarakat dalam membangun literasi sangatlah dibutuhkan dalam menghadapi tantangan literasi di berbagai tingkat masyarakat. Kolaborasi ini memungkinkan penyediaan sumber daya yang lebih luas, penyebaran informasi yang lebih efektif, dan pengembangan program-program literasi yang lebih holistik dan berkelanjutan. Pemerintah memiliki peran kunci dalam memberikan arahan kebijakan dan dukungan keuangan untuk program-program literasi. Dengan menetapkan prioritas dan alokasi anggaran yang memadai, pemerintah dapat menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pengembangan literasi di berbagai sektor dan tingkat masyarakat.

Membangun literasi adalah mengukir jalan menuju masyarakat yang bijak, kritis, dan penuh inspirasi. Kalimat tersebut menyiratkan bahwa dengan memprioritaskan pembangunan literasi, kita tidak hanya menciptakan individu yang memiliki pengetahuan yang luas, tetapi juga membangun masyarakat yang memiliki kemampuan untuk berpikir kritis, mempertimbangkan dengan bijak, dan mendapatkan inspirasi untuk menciptakan perubahan positif. Dengan kata lain, literasi bukan hanya tentang kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga tentang membentuk sikap mental yang mendorong individu dan masyarakat untuk mencapai potensi penuh dengan menadaptasikan kemampuannya literasi secara luas dan memperjuangkan perubahan yang bermakna sebagai masyarakat literat. Salam literasi dan salam prestasi. (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun