Mohon tunggu...
SALMA TSABITA IKHSYANI
SALMA TSABITA IKHSYANI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi S1 Pariwisata Universitas Gadjah Mada

Untuk memenuhi tugas

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Hidden Gems Kuliner di Magelang

25 Juni 2023   16:43 Diperbarui: 25 Juni 2023   17:12 1693
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber detik.com penampakan blendrang

Yogyakarta dan Magelang merupakan dua kota yang susah untuk dilupakan. Banyak kenangan yang tercipta di sana. Sejak masih duduk di bangku sekolah dasar, hampir tiap kali liburan sekolah saya selalu menghabiskan waktu berlibur di Kota Gudeg dan sekitarnya

Magelang merupakan salah kota di Jawa Tengah. Magelang dikelilingi oleh gunung-gunung yang membuat udara di magelang dingin dan sejuk, di bagian timur (perbatasan dengan Kabupaten Boyolali) terdapat Gunung Merbabu (3.141 meter dpl) dan Gunung Merapi (2.911 m dpl). Di bagian barat (perbatasan dengan Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Wonosobo) terdapat Gunung Sumbing (3.371 m dpl). Di bagian barat daya terdapat rangkaian Pegunungan Menoreh. 

Pada bagian tengah mengalir Kali Progo beserta anak-anak sungainya menuju selatan, di Kabupaten Magelang juga terdapat Kali Elo, selain itu di Magelang sendiri juga terdapat beberapa gunung yaitu ada gunung tidar, gunung balak, gunung telomoyo serta gunung Andong. Dahulu Kota Magelang memiliki slogan Magelang Kota Harapan yang artinya Hidup, Aman, Rapi, Asri dan Nyaman, akan tetapi sekarang Magelang telah menjadi Kota Sejuta Bunga,dengan harapan Kota Magelang menjadi kota yang bersih, indah, tertib, dan nyaman sehingga dipilih bunga karena Bunga dianggap sebagai simbol yang pas untuk merepresentasikan kebersihan, keindahan, ketertiban, dan kenyamanan. 

Hal ini didukung dengan sejarah Kota Magelang yang sejak zaman Kolonial telah dikenal sebagai Tuin Van Java (kebun/tamannya tanah Jawa).

Perjalanan ke Magelang ini ditempuh sekitar 1 jam dari Yogyakarta dengan menggunakan sepeda motor. Tujuanku menuju ke Magelang ini adalah untuk menikmati wisata kuliner di Magelang. Perjalanan dimulai jam 10 dari Yogyakarta, dan sampai Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang pada pukul 11. Pertama kali sampai di Muntilan aku langsung menikmati sarapan yang bernama Blendrang. Blendrang merupakan bubur khas dari Magelang yang terbuat dari tepung beras dan juga balungan ayam maupun kambing. Rasa Blendrang adalah gurih dan pedas.

Teksturnya mirip seperti bubur sumsum namun versi gurih dan pedasnya. Harga Blendrang juga sangat murah yaitu Rp5.000 /porsi. Satu porsi ini sudah termasuk dengan kerupuk. Blendrang juga cocok dinikmati dengan tempe goreng dan aneka sate-satean. Aku membeli Blendrang di Blendrang Stand yang berada di Dusun Karaharjan, Desa Gunungpring, Kecamatan Muntilan.

Tempat ini cukup kecil dan tertutup dari jalan. Namun, tempat ini sudah cukup ramai dikunjungi. Aku harus mengambil nomor antrian terlebih dahulu untuk dapat memesan makanan ini. Blendrang Stand buka dari pukul 10 pagi hingga sehabisnya. Biasanya Blendrang habis pada pukul 12 siang. Bagi kalian yang akan membeli Blendrang di Blendrang Stand disarankan untuk datang sebelum jam 11 supaya tidak kehabisan.

dokumentasi pribadi tempat blendrang stand
dokumentasi pribadi tempat blendrang stand

Seusai menikmati Blendrang kami melanjutkan untuk mengunjungi Sungai Blongkeng yang berada di Muntilan. Aku menyempatkan untuk melakukan penelitian singkat terkait Sungai Blongkeng. Setelah selesai dari Sungai Blongkeng aku melanjutkan untuk mencari makan siang di sekitar Sungai Blongkeng. Aku tertarik dengan salah satu warung mie ayam yang ada di di depan gang Perumahan Pring Asri, Muntilan. Nama tempatnya yaitu Mie Ayam Pak Oto Ngangeni. Tempatnya cukup kecil dan sempit, namun sangat ramai pengunjung. Aku memesan mie ayam ceker.

Rasa mie ayam di sini berbeda dengan mie ayam lain. Rasanya dominan ke gurih manis. Mie nya lebih tebal dibandingkan mie ayam sejauh ini aku rasakan di Yogyakarta. Yang cukup menarik disini, ceker yang diberikan sangat banyak yaitu 3 pcs dan cukup besar. Cekernya sangat empuk dan terlihat bahwa ini dimasak cukup lama. Bahkan tulang ceker sampai empuk dan bisa dimakan. Lebih spesial lagi dimakan dengan gorengan yang disediakan di warung ini. Gorengannya masih hangat dan rasanya sangat gurih. Harga mie ayam juga dibandrol dengan harga murah. Mie ayam biasa seharga Rp9.000 , mie ayam ceker Rp12.000, dan gorengan seharga Rp1.000/pcs. Worth to try jika mengunjungi Magelang. 

foto mie ayam pak oto (dokumentasi pribadi)
foto mie ayam pak oto (dokumentasi pribadi)

gorengan pak oto (dokumentasi pribadi)
gorengan pak oto (dokumentasi pribadi)
Untuk menutup perjalanan kuliner aku di Magelang, aku memutuskan untuk makan bakmi jawa Muntilan. Rasanya sangat kurang jika mengunjungi Magelang tapi tidak mencoba bakmi jawanya. Aku makan bakmi jawa Pak Totok yang letaknya dekat dengan Pasar Muntilan. Bakmi jawa ini sudah cukup dikenal di Muntilan. Bakmi jawa ini buka dari jam 10 pagi hingga jam 12 malam. Aku membeli nasi goreng spesial dan bakmi godog. Yang spesial di tempat ini adalah menggunakan ayam kampung, telur bebek, dan kaldu ayam kampung. Rasanya juga gurih kemanisan. Rasa bakmi jawa Pak Totok ini menurutku cocok untuk semua lidah orang Indonesia karena rasanya sangat seimbang dan gurih. Harganya juga masih cukup terjangkau mulai dari Rp12.000 - Rp 25.000. Kita dapat meminta request untuk menambahkan balungan, petai, dan juga porsi yang lebih banyak.

foto tempat bakmi jawa pak totok
foto tempat bakmi jawa pak totok

nasi goreng pak totok
nasi goreng pak totok

Itulah perjalanan kuliner di Magelang, khususnya di Daerah Muntilan. Kuliner di Magelang sangat variatif dan rasanya enak-enak. Tentunya masih banyak kuliner lain di Magelang yang bisa dieksplor lebih lagi. Jadi tertarik untuk wisata kuliner di Magelang ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun