Mohon tunggu...
SalmaShofiy
SalmaShofiy Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Behavioristik dalam Pendidikan Inklusif untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial dan Akademik

15 November 2024   10:56 Diperbarui: 15 November 2024   10:57 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan inklusif adalah suatu pendekatan pendidikan yang mengutamakan prinsip keberagaman, di mana semua siswa, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus atau disabilitas, belajar bersama dalam satu lingkungan yang sama. Pendidikan inklusif bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung bagi semua siswa, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus, seperti disabilitas fisik atau kognitif. Dalam konteks ini, teori behavioristik, yang berfokus pada penguatan dan pembelajaran melalui pengondisian, menawarkan pendekatan yang efektif untuk membantu siswa berkembang baik secara sosial maupun akademik. Prinsip-prinsip dasar dari teori behavioristik, seperti reinforcement positif dan pengondisian operan, sangat relevan dalam pendidikan inklusif untuk membentuk perilaku dan keterampilan yang diinginkan di kelas yang beragam.

Salah satu penerapan utama teori behavioristik adalah dalam pengembangan keterampilan sosial siswa. Siswa dengan kebutuhan khusus, seperti mereka yang mengalami gangguan spektrum autisme atau kesulitan dalam interaksi sosial, dapat memperoleh manfaat dari penguatan perilaku positif yang diinginkan. Misalnya, penguatan verbal atau reward lainnya dapat diberikan ketika siswa menunjukkan perilaku sosial yang baik, seperti berbagi dengan teman atau bekerja dalam kelompok. Sistem penguatan ini membantu memperkuat kebiasaan positif, sehingga siswa lebih termotivasi untuk mengulangi perilaku tersebut dalam interaksi sosial selanjutnya.

Tujuan pembelajaran menurut teori behaviorisme ditekankan pada penambahan pengetahuan, sedangkan belajar sebagai aktifitas "mimetic" yang menuntut peserta didik untuk mengulas kembali pelajaran yang telah dipelajari dapat dalam bentuk laporan, kuis, dan tes. Penerapan teori belajar behavioristik dalam pembelajaran yakni menentukan tujuan dan indikator pembelajaran, menganalisis lingkungan belajar dan mengidentifikasi pengetahuan awal peserta didik, menentukan materi pembelajaran, menguraikan materi pembelajaran menjadi bagian-bagian, menyajikan pembelajaran, memberi stimulus pada 271 peserta didik, mengamati dan mengkaji respon yang diberikan peserta didik, memberikan penguatan baik positif maupun negatif, memberi stimulus ulang, mengamati dan mengkaji respon dari peserta didik, memberi penguatan dan mengevaluasi hasil belajar peserta didik.

Salah satu tantangan utama dalam penerapan teori behavioristik dalam pendidikan inklusif adalah risiko ketergantungan siswa pada penguatan eksternal, yang dapat mengurangi motivasi intrinsik mereka untuk belajar atau berperilaku baik. Ketika penguatan terlalu sering digunakan atau terlalu terfokus pada hadiah materi, siswa mungkin hanya melakukan perilaku yang diinginkan untuk mendapatkan hadiah tersebut, bukan karena pemahaman atau niat yang mendalam. Selain itu, setiap siswa memiliki kebutuhan yang berbeda, sehingga strategi penguatan yang diterapkan harus disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik masing-masing siswa. Hal ini membuat penerapan teori behavioristik dalam kelas inklusif menjadi lebih kompleks, karena guru harus memastikan bahwa penguatan yang diberikan tepat sasaran dan tidak mengabaikan perkembangan emosional serta kognitif siswa secara keseluruhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun