Gaya belajar adalah cara unik individu dalam menyerap, memproses, dan mengingat informasi. Pemahaman tentang gaya belajar siswa sangat penting dalam konteks pendidikan, karena pendekatan yang sesuai dapat mempengaruhi prestasi akademik mereka. Peran guru dalam menyesuaikan metode pembelajaran sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal bagi siswa. Dengan menggunakan berbagai strategi pengajaran seperti pembelajaran kolaboratif, penggunaan teknologi, dan penyesuaian materi, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan inklusif. Evaluasi dan refleksi setelah pembelajaran juga membantu guru untuk memperbaiki metode yang digunakan, sehingga setiap siswa dapat terlibat secara aktif dan mencapai potensi terbaik mereka dalam proses belajar. Guru perlu mengenali gaya belajar yang berbeda, seperti:
1. Pembelajar visual
Pembelajar visual (alias pembelajar aural) paling mampu menyerap informasi jika informasi tersebut disajikan melalui gambar, video, bagan, petunjuk visual, dan infografis. Buat atau pilih kurikulum pelatihan yang berisi campuran berbagai media visual.
2. Pembelajar auditori
Pembelajar auditori (alias pembelajar verbal) memperoleh manfaat maksimal dari pelatihan yang dapat mereka dengarkan. Ini termasuk ceramah langsung atau rekaman, podcast, dan video pelatihan dengan audio yang menyertainya.
3. Pembelajar membaca dan menulis
Individu yang lebih suka membaca tulisan adalah pembelajar paling tradisional yang akan Anda temui. Mereka paling baik saat membaca tulisan, seperti manual, wiki, panduan, dan Tanya Jawab Umum. Peserta pelatihan ini juga akan terlibat dengan baik dengan presentasi slide yang menggunakan teks dan handout.
4. Pembelajar kinestetik
Pembelajar kinestetik (alias pembelajar taktil) adalah pembelajar yang aktif. Mereka berhasil saat mengikuti latihan partisipatif. Banyak yang lebih menyukai pelatihan jika mereka memiliki kebebasan bergerak.
 Berbagai penelitian menunjukkan bahwa ketika metode pengajaran disesuaikan dengan gaya belajar siswa, mereka dapat mengalami peningkatan signifikan dalam prestasi akademik. Misalnya, siswa yang memiliki gaya belajar visual akan lebih mudah memahami konsep yang diajarkan jika disajikan dalam bentuk diagram atau grafik. Sebaliknya, siswa kinestetik akan lebih terlibat dan berprestasi baik jika mereka dapat belajar melalui aktivitas fisik.
Siswa yang tidak diberikan metode pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar mereka sering kali mengalami kebingungan dan frustrasi. Hal ini dapat menyebabkan penurunan motivasi dan minat dalam belajar, yang pada gilirannya memengaruhi prestasi akademik mereka. Misalnya, siswa yang lebih suka belajar melalui praktik mungkin tidak dapat menunjukkan kemampuan mereka jika pengajaran hanya dilakukan melalui ceramah. Melalui pendekatan yang holistik, di mana semua gaya belajar dihargai dan dipenuhi, siswa dapat lebih termotivasi, terlibat, dan pada akhirnya mencapai prestasi yang lebih baik. Oleh karena itu, penting bagi pendidik untuk terus memperdalam pemahaman mereka tentang gaya belajar dan menerapkannya dalam praktik pengajaran sehari-hari.Â