Mohon tunggu...
Salma Shibghotun
Salma Shibghotun Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga

"Sungguh orang yang mulia dan beruntung ialah orang yg hatinya dingin dan sejuk dr persoalan dunia, dan hatinya senantiasa panas terbakar oleh api cinta dan kerinduan kepada Sang Pencipta" ~ MR. H.S.M Irfa'i Nachrawi an-Naqsyabandi Q.S

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hindari 5 Hal Ini Kalau Kamu Gak Mau Terlihat Bodoh!

14 Juni 2024   04:30 Diperbarui: 14 Juni 2024   06:13 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Pinterest(laughing squid)

Hai Kompasianers! Pernah gak sih, ketika kalian lagi usaha untuk bangun relasi sama orang baru tapi habis pertemuan pertama orang itu jadi ngilang gitu aja? Atau ketemu lagi tapi dia justru terlihat menghindar atau gak betah berlama-lama untuk ngobrol sama kamu? 

Alhasil ya hubungan relasi yang ingin kamu bangun jadi kandas gitu ajaa atau gak bisa bertahan lama. Dari sini kamu harus sadar, bahwa ada kesalahan saat kamu merepresentasikan dirimu di hadapan orang lain.  Yang mana, tanpa kamu sadari hal tersebut jadi membentuk sebuah 'kesan/impression' yang kurang baik tentang diri kamu di hadapan mereka. Ketika berinteraksi atau membangun sebuah hubungan dengan orang lain, tentunya kita ingin membuat orang lain nyaman dan senang ketika berkomunikasi dengan kita. Karena salah satu kunci sukses membangun suatu hubungan yang berlanjut adalah dengan memberikan first-impression yang baik. 

Namun, bukan berarti kamu 'gak bisa jadi diri sendiri' untuk bisa bangun first-impression yang sukses, atau membuat orang lain nyaman saat berinteraksi sama kamu. Justru kamu harus bisa menggabungkan keduanya jadi satu paket komplit "good impression and be yourself", sebab bukan kepribadian yang jadi faktor penghambat dalam membangun sebuah hubungan/relasi, tapi gimana kualitas kamu dalam 'berinteraksi dan berkomunikasi' dalam proses kamu membangun sebuah hubungan/ relasi tersebut. Eiitss,,jangan panik atau bingung dulu, karena kualitas diri kita dalam berkomunikasi itu bisa ditingkatkan dan dipelajari. 

Apalagi kalo di dunia kerja dan kamu sedang berhadapan dengan calon mitra di perusahaanmu, pastinya kita ingin membangun citra diri yang baik, untuk terlihat smart dan profesional juga tentunya.

 Nah, jika kamu ingin meningkatkan kualitasmu dalam berkomunikasi agar dilihat lebih cerdas dan kompeten, pastikan kamu baca 5 hal berikut yang harus kamu hindari agar kamu tidak terlihat bodoh di mata orang lain :

1.) Terlalu banyak bicara

Tahu gak sih, terlalu banyak bicara itu ternyata bisa bikin orang lain itu ngerasa gak nyaman? Ini gak cuma bicara tentang jumlah kata yang kamu ucapkan, tapi juga tentang memberi ruang kepada orang lain untuk berbicara. Ketika kita terlalu mendominasi percakapan misalnya, seringkali kita gak sadar kalo kita mungkin gak kasih kesempatan orang lain untuk menyampaikan ide atau pendapat mereka. Hal ini gak hanya bisa bikin kamu terlihat egois, tapi juga kurang peka sama kebutuhan komunikatif orang lain. Nah, terus kita harus gimana dong? Pertama-tama, kita bisa coba untuk jadi pendengar yang baik, dengarkan apa yang orang lain katakan atau ceritakan kemudian kamu bisa kasih tanggapan yang menunjukkan bahwa kamu benar-benar memahami mereka. Jadi gak cuma nunggu untuk giliran untuk kamu ngoceh lagi. Kedua, berlatih untuk berbicara dengan cara yang efisien dengan menggunakan kata-kata yang tepat dan to-the point untuk mengatakan apa yang ingin kamu sampaikan tanpa perlu ngomong panjang lebar. Dengan begitu, kamu gak hanya akan terlihat pintar, tapi juga lebih dihargai dan dihormati dalam setiap percakapan.

2.) Terlalu banyak bertanya

Memang jika bertanya adalah kunci untuk belajar dan memahami sesuatu dengan lebih baik. Tapi, ketika kita bertanya terlalu sering bertanya, apalagi tentang hal-hal yang sebenarnya bisa kita cari tahu sendiri. Hal ini bisa memberikan kesan bahwa kita gak mandiri atau kurang mempersiapkan diri. Misalnya, dalam satu kelas di perkuliahan kamu terus-menerus menanyakan hal-hal dasar yang sudah dijelaskan atau dengan mudah ditemukan di materi pertemuan/searching, ini bisa bikin kamu terlihat gak profesional. Atau di waktu awal perkenalan misalnya, ketika kamu terlalu banyak kasih pertanyaan ke orang tersebut bisa membuat orang itu merasa seperti introgasi yang tentunya bukan kesan yang ingin kita berikan. Lalu, apasih yang bisa kita lakukan untuk menghindari hal ini? Pertama, sebelum bertanya luangkan waktu untuk mencari jawaban sendiri dengan luangkan waktu untuk cari jawaban sendiri (manfaatkan internet, buku, atau sumber informasi lain). Kedua, ketika kamu memutuskan untuk bertanya, pastikan pertanyaanmu jelas dan to-the point sehingga orang lain juga bisa kasih jawaban yang efektif dan efisien. Inget! bertanya itu penting, tapi setidaknya kamu menunjukkan bahwa kamu sudah berusaha untuk mencari jawaban sendiri sebelum mengajukan pertanyaan juga penting untuk membangun citra diri yang kompeten dan mandiri.

3.) Tidak melihat mata lawan bicara 

Menghindari kontak mata saat berbicara bisa memberi kesan bahwa kita tidak percaya diri, tidak tertarik, atau bahkan tidak menghormati orang yang kita ajak bicara. Kontak mata yang baik adalah salah satu kunci utama dalam komunikasi non-verbal. Ketika kita memandang mata seseorang saat berbicara, itu menunjukkan bahwa kita terlibat secara penuh dan menghargai percakapan tersebut. Tanpa kontak mata, pesan yang kita sampaikan bisa terkesan kurang tulus atau diaggap kurang jujur. 

Lalu, gimana caranya untuk memperbaiki hal ini? Pertama, coba untuk secara sadar perhatikan kontak mata yang seimbang saat berbicara. Ini bukan berarti menatap tanpa berkedip, tapi lebih kepada memelihara pandangan yang nyaman dan alami. Kalau perlu, kamu bisa latih itu bersama teman atau keluarga atau bahkan di luar cermin. Ingat! kontak mata gak hanya tentang melihat orang lain dimata, tapi tentang menghubungkan diri kita dengan mereka secara emosional dan intelektual. Dengan memperbaiki cara kita menggunakan kontak mat, kita gak hanya meningkatkan kualitas komunikasi, tapi juga memperkuat kemampuan interpersoal kita.

4.) Mendukung semua pendapat orang lain

Walaupun penting untuk bersikap sopan dan selalu mendukung dalam sebuah diskusi,jika kita selalu setuju dengan pendapat yang diutarakan kita bisa terlihat sebagai orang yang 'tidak punya pendirian sendiri' dan  membuat kesan kalu kita gak punya pemikiran kritis atau hanya mencoba menyenangkan orang lain, tanpa mempertimbangkan apa yang benar-benar kita percayai atau prinsip yang kita pegang. Kenapa sih, hal ini bisa terjadi? Kadang kita mungkin merasa takut untuk menyuarakan pendapat yang berbeda karena tidak ingin menimbulkan konflik atau merasa gak nyaman dengan perbedaan pendapat. Namun, jika kita selalu mengkuti arus kita bisa kehilangan untuk memberikan kontribusi yang berarti dan menunjukkan kepemimpinan intelektual kita. 

Pertanyaannya, gimana cara mengatasinya? Pertama, kita bisa mulai membangun kepercayaan diri untuk berbicara berdasarkan nilai-nilai yang kamu pegang.  Kedua, dengan latih diri untuk mengevaluasi situasi dan memutuskan kapan harus setuju dan kapan harus menyatakan pendapat yang berbeda dengan cara yang konstruktif. Ketiga, dengan berlatih menyampaikan pendapatmu dengan jelas dan alasan logis (dengan tetap menghargai pendapat orang lain). Dengan demikian, kamu tidak hanya terlihat lebih pintar dan berwibawa tapi juga akan lebih dihormati karena keberanian untuk berpikir secara independent, dan berbicara atas apa yang kamu anggap benar.

5.) Menggunakan bahasa yang tidak sopan

Menggunakan kata-kata yang kasar atau mengeluarkan pernyataan yang menyinggung, bisa langsung merusak kesan/impression orang lain ke kamu. Bicara tanpa etika gak hanya bikin kita jadi terlihat bodoh, tapi juga gak profesional dan bikin orang lain males untuk dekat dengan kita. Kenapa sih ini penting? Karena bahasa yang kita gunakan yang akan mencerminkan diri kita 'itu seperti apa' (karakternya, sifatnya dsb). Ketika kita memilih untuk menggunakan kata-kata yang gak sopan atau agresif yang menunjukkan kurangnya kontrol diri dan penghargaan terhadap orang lain. Hal ini bisa dengan cepat menghilangkan respect yang orang lain mungkin punya terhadap kita. Terus, gimana cara mengatasinya? 

Pertama, kamu bisa mulai dengan 'lebih sadar' saat memilih kata-kata yang kamu pilih saat berkomunikasi. Kedua, praktikan kesopanan dan pertimbangkan dampak kata-katamu sebelum mengucapkannya. Ketiga, dengan melatih diri untuk merespon apapun itu 'dengan tenang' meskipun dalam situasi yang mungkin bikin kamu panik, tetap tenang supaya kamu bisa tetap berpikir jernih. Ingat! Menggunakan bahasa yang baik dan sopan gak hanya tentang menghindari kata-kata kasar, tapi juga tentang mengkomunikasikan pikiran kita dengan jelas, beretika dan efektif. Dengan menjaga keprofesionalan dalam segala situasi, kamu akan dipandang sebagai seseorang yang cerdas dan keren!. 

Itulah 5 hal yang seringkali tanpa kita sadari bisa membuat kita terlihat kurang cerdas di mata orang lain. Dengan menghindari kebiasaan-kebiasaan ini dan mengadopsi kebiasan yang lebih baik dan tepat dalam berkomunikasi, kita gak hanya meningkatkan cara kita dipersepsikan tapi juga memperkuat hubungan kita dengan orang lain. Karna jangan lupa! Komunikasi yang efektif gak cuma tentang apa yang kita katakan, tapi juga gimana kita mengatakannya dan bagaimana kita mendengarkan. Jangan menyerah untuk terus berlatih dan mencoba, karena dari situ kamu akan lihat perubahan demi perubahan dalam kualitas interaksi dan komunikasi sehari-hari mu. Good Luck, Guys! And always to be yourself :)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun