Menghindari kontak mata saat berbicara bisa memberi kesan bahwa kita tidak percaya diri, tidak tertarik, atau bahkan tidak menghormati orang yang kita ajak bicara. Kontak mata yang baik adalah salah satu kunci utama dalam komunikasi non-verbal. Ketika kita memandang mata seseorang saat berbicara, itu menunjukkan bahwa kita terlibat secara penuh dan menghargai percakapan tersebut. Tanpa kontak mata, pesan yang kita sampaikan bisa terkesan kurang tulus atau diaggap kurang jujur.Â
Lalu, gimana caranya untuk memperbaiki hal ini? Pertama, coba untuk secara sadar perhatikan kontak mata yang seimbang saat berbicara. Ini bukan berarti menatap tanpa berkedip, tapi lebih kepada memelihara pandangan yang nyaman dan alami. Kalau perlu, kamu bisa latih itu bersama teman atau keluarga atau bahkan di luar cermin. Ingat! kontak mata gak hanya tentang melihat orang lain dimata, tapi tentang menghubungkan diri kita dengan mereka secara emosional dan intelektual. Dengan memperbaiki cara kita menggunakan kontak mat, kita gak hanya meningkatkan kualitas komunikasi, tapi juga memperkuat kemampuan interpersoal kita.
4.) Mendukung semua pendapat orang lain
Walaupun penting untuk bersikap sopan dan selalu mendukung dalam sebuah diskusi,jika kita selalu setuju dengan pendapat yang diutarakan kita bisa terlihat sebagai orang yang 'tidak punya pendirian sendiri' dan  membuat kesan kalu kita gak punya pemikiran kritis atau hanya mencoba menyenangkan orang lain, tanpa mempertimbangkan apa yang benar-benar kita percayai atau prinsip yang kita pegang. Kenapa sih, hal ini bisa terjadi? Kadang kita mungkin merasa takut untuk menyuarakan pendapat yang berbeda karena tidak ingin menimbulkan konflik atau merasa gak nyaman dengan perbedaan pendapat. Namun, jika kita selalu mengkuti arus kita bisa kehilangan untuk memberikan kontribusi yang berarti dan menunjukkan kepemimpinan intelektual kita.Â
Pertanyaannya, gimana cara mengatasinya? Pertama, kita bisa mulai membangun kepercayaan diri untuk berbicara berdasarkan nilai-nilai yang kamu pegang.  Kedua, dengan latih diri untuk mengevaluasi situasi dan memutuskan kapan harus setuju dan kapan harus menyatakan pendapat yang berbeda dengan cara yang konstruktif. Ketiga, dengan berlatih menyampaikan pendapatmu dengan jelas dan alasan logis (dengan tetap menghargai pendapat orang lain). Dengan demikian, kamu tidak hanya terlihat lebih pintar dan berwibawa tapi juga akan lebih dihormati karena keberanian untuk berpikir secara independent, dan berbicara atas apa yang kamu anggap benar.
5.) Menggunakan bahasa yang tidak sopan
Menggunakan kata-kata yang kasar atau mengeluarkan pernyataan yang menyinggung, bisa langsung merusak kesan/impression orang lain ke kamu. Bicara tanpa etika gak hanya bikin kita jadi terlihat bodoh, tapi juga gak profesional dan bikin orang lain males untuk dekat dengan kita. Kenapa sih ini penting? Karena bahasa yang kita gunakan yang akan mencerminkan diri kita 'itu seperti apa' (karakternya, sifatnya dsb). Ketika kita memilih untuk menggunakan kata-kata yang gak sopan atau agresif yang menunjukkan kurangnya kontrol diri dan penghargaan terhadap orang lain. Hal ini bisa dengan cepat menghilangkan respect yang orang lain mungkin punya terhadap kita. Terus, gimana cara mengatasinya?Â
Pertama, kamu bisa mulai dengan 'lebih sadar' saat memilih kata-kata yang kamu pilih saat berkomunikasi. Kedua, praktikan kesopanan dan pertimbangkan dampak kata-katamu sebelum mengucapkannya. Ketiga, dengan melatih diri untuk merespon apapun itu 'dengan tenang' meskipun dalam situasi yang mungkin bikin kamu panik, tetap tenang supaya kamu bisa tetap berpikir jernih. Ingat! Menggunakan bahasa yang baik dan sopan gak hanya tentang menghindari kata-kata kasar, tapi juga tentang mengkomunikasikan pikiran kita dengan jelas, beretika dan efektif. Dengan menjaga keprofesionalan dalam segala situasi, kamu akan dipandang sebagai seseorang yang cerdas dan keren!.Â
Itulah 5 hal yang seringkali tanpa kita sadari bisa membuat kita terlihat kurang cerdas di mata orang lain. Dengan menghindari kebiasaan-kebiasaan ini dan mengadopsi kebiasan yang lebih baik dan tepat dalam berkomunikasi, kita gak hanya meningkatkan cara kita dipersepsikan tapi juga memperkuat hubungan kita dengan orang lain. Karna jangan lupa! Komunikasi yang efektif gak cuma tentang apa yang kita katakan, tapi juga gimana kita mengatakannya dan bagaimana kita mendengarkan. Jangan menyerah untuk terus berlatih dan mencoba, karena dari situ kamu akan lihat perubahan demi perubahan dalam kualitas interaksi dan komunikasi sehari-hari mu. Good Luck, Guys! And always to be yourself :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H