Mohon tunggu...
salma salsabilla
salma salsabilla Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar

Hal yang paling sering saya lakukan adalah mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peran Sendang Wonodri dalam Kehidupan Masyarakat di Masa Lampau dan Sekarang

14 Oktober 2024   21:45 Diperbarui: 14 Oktober 2024   22:10 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di kelurahan Wonodri, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang    memiliki nilai historis dan sudah ada jauh sebelum kota ini berdiri. Yaitu adanya sumber mata air, Sendang. Sendang wonodri merupakan sebuah kolam umum, yang berada ditengah pemukiman penduduk kota Semarang.

Sendang wonodri dianggap sebagai peninggalan dari zaman dahulu, yang menunjukkan bahwa tempat ini memiliki jejak kehidupan masyarakat masa lampau. Sebagai sumber mata air, Sendang wonodri memainkan peran vital dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat seperti air minum, mandi, memasak, dan mecuci. Ini menunjukan bahwa tempat ini dulu memiliki fungsi yang sangat penting secara ekonomi dan sosial dalam kehidupan masyarakat.

Sendang wonodri memiliki sejarah yang sangat unik. Dulunya, Sunan Kalijaga pernah singgah untuk shalat dan mengambil air wudhu disumber air sendang wonodri saat beliau sedang mencari kayu jati untuk tiang Masjid Agung Demak di Goa Kreo. Dan juga, sendang wonodri ini pernah dipakai Bapak Soeharto Presiden RI ke-2 untuk mandi, yang dikawal oleh para pengawalnya. Ujar Bapak Tri Siswanto selaku ketua RW.


Dulunya, tempat ini adalah tempat yang sangat sakral, karena menjadi tempat yang setiap bulan atau minggunya dalam kalender Jawa, diadakan ritual adat yang memberi sesajen untuk para leluhur yang bisa dibilang penghuni sendang wonodri. Ritual semacam itu adalah tradisi yang wajib dilakukan oleh para warga atau penduduk sekitar. Namun, seiring dengan perkembangan zaman yang semakin meningkat tradisi tersebut semakin lama semakin tidak diberlakukan kembali, hanya saja terdapat nguri-nguri budaya yang saat ini dilanjutkan yaitu biasanya dengan menampilkan reog ataupun menyajikan tujuh macam bubur tradisional yang ada.

Tempat ini memiliki peran penting dalam perkembangan kota Semarang di masa lampau sebagai sumber air, pusat ritual, perdagangan, dan kebudayaan yang mendukung perkembangan kota Semarang pada masa lampau. Sendang ini mencerminkan kepercayaan spiritual, tradisi lisan, seni dan kesenian, serta kearifan lokal yang harus tetap dilestarikan karena memiliki nilai historis, budaya, dan potensi wisata yang tinggi. Melestarikan sendang wonodri berarti menjaga warisan sejarah dan budaya, kelestarian lingkungan, dan identitas kota Semarang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun