Teknologi tepat guna adalah ada sebuah gerakan idelogis (termasuk manifestasinya) yang awalnya diartikulasikan sebagai intermediate technology oleh seorang ekonom bernama Dr. Ernst Friedrich “Fritz” Schumacher dalam karyanya yang berpengaruh, Small is Beautiful. Secara umum, dapat dikatakan bahwa teknologi tepat guna adalah teknologi yang dirancang bagi suatu masyarakat tertentu agar dapat disesuaikan dengan aspek-aspek lingkungan, keetisan, kebudayaan, sosial, politik, dan ekonomi masyarakat yang bersangkutan. Teknologi tepat guna paling sering didiskusikan dalam hubungannya dengan pembangunan ekonomi dan sebagai sebuah alternatif dari proses transfer teknologi padat modal dari negara-negara industri maju ke negara-negara berkembang.
Maatma Gandhi melihat bahwa teknologi dapat memberikan manfaat yang besar bagi manusia selama teknologi tersebut digunakan secara bijak dan sesuai dengan kebutuhan. Namun, ia juga berpandangan bahwa teknologi dapat menimbulkan dampak negatif jika tidak digunakan secara bijak dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Hindari teknologi jika:
1. Hanya untuk memenuhi kesenangan pribadi atau diri sendiri
2. Membuat manusia malas dalam melakukan sesuatu
3. Memengaruhi psikologi pengguna teknologi
4. Mengarah pada kegelapan atau hal yang buruk
5. Mengubah citra dan identitasmu di tengah masyarakat
Walaupun Gandhi hidup pada zaman yang terdahulu sebelum teknologi modern seperti yang kita kenal sekarang, pengaruhnya terhadap teknologi dan kemajuan sosial tidak boleh diabaikan. Terdapat salah satu konsep terkait dengan teknologi yang beliau prioritaskan dalam gerakannya yaitu Swadeshi, atau mengenalkan ekonomi lokal dan manufaktur domestik untuk mengurangi ketergantungan mereka pada barang impor dari berbagai negara. Konsep tersebut memiliki implikasi teknologi yang penting karena mendorong perkembangan teknologi lokal dan manufaktur dalam negeri yang dapat memproduksi barang kebutuhan masyarakat tanpa bergantung pada teknologi dan produk impor dari negara lain. Selain itu, Gandhi juga menekankan pentingnya menggunakan teknologi secara bijak, dan menganjurkan prinsip-prinsip seperti pengembangan teknologi yang berkelanjutan, penggunaan sumber daya alam yang bertanggung jawab, dan tidak merusak lingkungan atau melanggar hak asasi manusia. Oleh karena itu, prinsip-prinsip Gandhi tentang social dan etis yang berhubungan dengan teknologi masih berkaitan erat dengan teknologi dan bermanfaat sampai sekarang ini.
Implikasi antara teknologi Sistem Informasi Akuntansi (SIA) dan pemikiran Mahatma Gandhi mungkin tidak disampaikan secara tersirat. Namun dengan menerapkan prinsip etika dan nilai kemanusiaan yang dianut oleh Gandhi dalam pengembangan dan penggunaan teknologi SIA, hal tersebut dapat membawa dampak yang lebih besar bagi masyarakat. Sistem informasi akuntansi adalah sistem yang menggabungkan teknologi informasi dengan prinsip akuntansi untuk mengakomodasi organisasi dalam mengelola pelaporan informasi keuangan dan bisnis. Salah satu prinsip dasar akuntansi adalah kejujuran dan integritas, yang penting dalam menjaga kepercayaan publik dan mempromosikan perilaku etis dalam bisnis. Prinsip etika yang dianut oleh Gandhi, seperti kejujuran, keberpihakan pada kepentingan bersama, dan penghormatan terhadap nilai-nilai kemanusiaan, dapat dimasukkan ke dalam pengembangan dan penggunaan SIA.
Perkembangan teknologi sistem informasi akuntansi sebenarnya telah lama berlangsung. Alasan utama penggunaan akuntansi berbasis teknologi ialah efisiensi, penghematan waktu dan biaya. Selain itu, alasan peningkatan efektifitas untuk mendapatkan output laporan keuangan dengan benar dan tepat menjadi pemicu semakin berkembangnya penggunaan teknologi informasi di bidang akuntansi. Perkembangan teknologi informasi akuntansi pada saat ini berpengaruh besar terhadap sistem informasi akuntansi (SIA) dalam suatu perusahaan. Dampak yang dapat dirasakan adalah pemrosesan data yang mengalami perubahan dari sistem manual ke sistem komputer. Oleh karena itu, pengendalian intern dalam SIA juga akan mempengaruhi peningkatan jumlah dan kualitas informasi dalam pelaporan keuangan.