Mohon tunggu...
Salma Salsabila
Salma Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Mercu Buana

43221010149 - Dosen Pengampu : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak - Akuntansi FEB

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

A-301_Kuis 1: Teknologi Sistem Informasi Akuntansi Menurut Pandangan Mahatma Gandhi

6 April 2023   15:11 Diperbarui: 6 April 2023   15:18 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu terdapat pula pemikiran Gandhi tentang Tuhan. Mahatma Gandhi melalui kepercayaan dan keyakinannya, di sana tertulis: "Tuhan, Penguasa, meresapi semua yang ada di alam semesta ini. Nikmati semua yang Dia berikan kepadamu. Jangan mencari kekayaan. Dan tidak setelah kepemilikan orang lain, termasuk kritiknya pada teknologi.”

Kritik Gandhi tersebut memiliki makna sebagai berikut,

“Tubuhku ini hanyalah sebuah bentuk mesin yang rumit, bagaimana aku bisa menjadi anti-mesin? Alat pintalku, tusuk gigi ini adalah mesin; aku tidak membenci mesin, tapi aku benci pada rasa suka yang berlebhan terhadap mesin; aku tidak suka mesin yang menurunkan kekuatan manusia.”

Terdapat 5 manfaat teknologi berdasarka pandangan Mahatma Gandhi, yaitu:

1. Tidak meningkirkan nilai tradisional kebaikkan

2. Mempermudah Manusia, mental Spritual, multi dimensi

3. Ada proses memberi-menerima antara teknologu dengan moral kehidupan manusiia

4. Keberlanjutan sepanjang hayat, dampak generasi mendatang

5. padanya distribusi semua manusia, bukan manusia tertentu

Menurut Gandhi kebenaran itu adalah Tuhan itu sendiri, namun demikian pemahaman Gandhi tentang Tuhan, tidaklah dimaksudkan untuk menyebutkan konsepsi yang abstrak, karena Tuhan harus dihadirkan dalam realitas yang kongkrit. Kebenaran tersebut harus mengacu kepada kebenaran dalam pikiran, kebenaran dalam ucapan, dan kebenaran dalam laksana (tindakan). Menurut Gandhi (1996: 10) menguraikan: “Bagiku kebenaran adalah asas yang tertinggi dimana segala pandangan lainnya berada dibawahnya. Kebenaran ini bukanlah hanya kebenaran dalam ucapan, melainkan juga dalam pikiran dan bukan hanya kebenaran relatif menurut kita, tetapi kebenaran mutlak, asas abadi itulah Tuhan. aku menyembah Tuhan hanya sebagai kebenaran.”

Mahatma Gandhi merupakan seorang pemimpin ideologis dari India, sering kali disebut sebagai yang mengawali adanya pendekatan teknologi tepat guna. Meski pada masa Gandhi konsep teknologi tepat guna belum diberi nama, Gandhi sudah mulai mengusahakan penggunaan teknologi sederhana berbasis kondisi lokal, dan sebagian besar berupa teknologi berbasis pedesaan untuk membantu desa-desa di India agar menjadi mandiri. Gandhi tidak setuju dengan ide mengenai teknologi yang menguntungkan hanya sebagian kecil orang dengan mengorbankan sebagian besar yang lain, termasuk penerapan teknologi yang menyebabkan banyak pengurangan tenaga kerja demi meningkatkan keuntungan (profit). Tahun 1925 Gandhi mendirikan the All-India Spinners Association dan pada tahun 1935 dia pensiun dari dunia politik untuk membentuk the All-India Village Industries Association. Kedua organisasi tersebut menempatkan fokusnya pada teknologi berbasis pedesaan yang mirip dengan gerakan teknologi tepat guna yang tumbuh pesat beberapa dekade setelah itu. Pada masa pemerintahan Mao Zedong dan selanjutnya dalam Revolusi Kebudayaan, China juga menerapkan kebijakan yang mirip dengan konsep teknologi tepat guna. Pada masa Revolusi Kebudayaan, kebijakan-kebijakan pembangunan yang berdasar pada ide "berdiri di atas kaki sendiri" (walking on two legs) mendorong pembangunan baik pabrik-pabrik berskala besar maupun industri-industri berskala pedesaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun