Kepemimpinan merupakan seseorang yang mampu memengaruhi pikiran, sikap, dan perilaku orang lain. Pemimpin menetapkan arah bagi anggotanya. Seorang pemimpinan dapat membantu kami semua untuk melihat apa yang akan terjadi di depan, membantu anggotanya memvisualisasikan apa yang mungkin akan kami capai.Â
Tanpa kepemimpinan, sekelompok manusia akan dengan cepat berubah menjadi argumen dan konflik, karena kita melihat sesuatu dengan cara yang berbeda dan condong ke solusi yang berbeda. Kepemimpinan membantu mengarahkan kita ke arah yang sama untuk mencapai tujuan bersama.
Seorang pemimpin harus memiliki etika, Etika adalah petunjuk batin yang menepatkan seseorang menuju sesuatu yang benar dan adil. Jika seseorang memiliki petunjuk batin, dia percaya bahwa kualitas kepemimpinan tidak akan mengarah ke tujuan yang salah. Agar materi ini lebih mudah dipahami, mari kita lihat contoh sikap kepemimpinan di ruang lingkup kehidupan sehari-hari,
• Dapat menjadi teman yang bisa menginspirasi kelompok atau anggotanya untuk berkembang dalam menentukan keinginan yang ingin mereka capai.
• Bisa menjadi sosok yang mendorong anggotanya untuk menjadi pribadi yang kuat dalam menghadapi kenyataan.
• Inisiatif dalam membantu anggota atau kelompoknya yang sedang mengalami kesusahan.
Dari contoh diatas, seorang pemimpin harus memiliki kepribadian yang positif. Kepribadian positif tersebut dapat dibangun melalui beberapa peran kepemimpinan yang efektif.
Bagaimana Peran Kepemimpinan yang efektif?
1. Sebagai penentu arah, seorang pemimpin harus mampu mengambil keputusan dan menetapkan tujuan dengan meninjau  lingkungan eksternal masa depan. Ini adalah tujuan pengerahan semua sumber daya organisasi untuk mencapai visinya. Pemimpin yang dapat berperan sebagai penentu arah adalah pemimpin yang idealis.
2. Sebagai agen perubahan, seorang pemimpin harus mampu menerka berbagai perubahan dan perkembangan di lingkungan global, mengantisipasi dampaknya terhadap organisasi, memprioritaskan visi perubahan yang dibutuhkan, dan mendorong percobaan dengan partisipasi masyarakat untuk membawa perubahan yang diinginkan.
3. Sebagai juru bicara, seorang pemimpin harus mampu menjadi pembicara, membangun jaringan hubungan eksternal, mengembangkan dan mengkomunikasikan visi, menegapkan dan melakukan perubahan.