Tantangan yang harus dihadapi masyarakat di masa globalisasi adalah munculnya paham --paham yang bertentangan dan tidak sesuai dengan ideologi pancasila. Dalam memfilter hal tersebut, dipengaruhi oleh pemahaman dan kesadaran terhadap nilai --nilai pancasila yang ada di dalam diri masyarakat. Globalisasi adalah proses interaksi dan integrasi antar negara, individu, dan perusahaan di seluruh dunia yang dipengaruhi oleh kemajuan teknologi, perdagangan, dan budaya. Globalisasi zaman membawa dampak yang sangat besar, baik positif maupun negatif, bagi kehidupan sosial, ekonomi, budaya, dan politik. Di Indonesia, salah satu tantangan besar yang muncul akibat globalisasi adalah bagaimana mempertahankan dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila di tengah pengaruh luar yang semakin kuat. Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia mengandung lima sila yang menjadi pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai tersebut mencakup ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Namun, globalisasi seringkali menghadirkan tantangan terhadap kelestarian nilai-nilai tersebut. Berikut ini adalah beberapa tantangan yang muncul akibat globalisasi terhadap nilai-nilai Pancasila:
 1.Pengaruh Budaya Asing
Salah satu dampak terbesar dari globalisasi adalah masuknya budaya asing yang masuk melalui berbagai media, baik itu film, musik, teknologi, hingga gaya hidup. Budaya asing seringkali bertentangan dengan nilai-nilai lokal Indonesia, termasuk nilai-nilai Pancasila. Misalnya, budaya konsumtif yang berkembang di banyak negara maju dapat merusak nilai keadilan sosial dan gotong royong yang terkandung dalam Pancasila. Masyarakat yang lebih menghargai kemajuan materi dapat melupakan pentingnya solidaritas sosial dan kebersamaan.
2.Individualisme yang Mengancam Persatuan
Globalisasi juga mendorong berkembangnya individualisme. Di banyak budaya Barat, lebih ditekankan pada kebebasan individu dan hak-hak pribadi daripada kepentingan bersama. Hal ini bisa berdampak pada lemahnya rasa persatuan dan kesatuan Indonesia yang tercermin dalam sila ketiga Pancasila, yaitu "Persatuan Indonesia". Jika setiap individu terlalu fokus pada kepentingan pribadi, maka semangat kebersamaan yang menjadi dasar bangsa Indonesia akan tergerus.
3.Kesenjangan Sosial Ekonomi
Globalisasi cenderung memperlebar kesenjangan sosial dan ekonomi antara negara maju dan negara berkembang, serta antara kelompok kaya dan miskin dalam suatu negara. Di Indonesia, fenomena ini sering terlihat dalam peningkatan jumlah orang kaya yang jauh lebih besar dibandingkan dengan kelompok miskin. Hal ini bertentangan dengan nilai keadilan sosial yang terkandung dalam Pancasila. Globalisasi yang hanya menguntungkan segelintir pihak dapat merusak kondisi sosial, menyebabkan ketidakadilan, dan mengancam nilai-nilai dasar Pancasila.
4.Pengaruh Teknologi dan Perubahan Pola Pikir
Kemajuan teknologi yang pesat seiring berjalannya waktu globalisasi juga mempengaruhi cara berpikir dan pola kehidupan masyarakat. Akses informasi yang sangat cepat dan mudah melalui web dapat menyebabkan masyarakat lebih terpapar pada berbagai pandangan yang berbeda-beda, yang terkadang bertentangan dengan nilai-nilai kebangsaan dan Pancasila. Misalnya, arus informasi yang tidak terkendali dapat mempengaruhi pemikiran masyarakat, terutama generasi muda, untuk mengikuti nilai-nilai yang tidak sesuai dengan budaya dan Pancasila.
5.Erosi Identitas Nasional
Globalisasi dapat menyebabkan terjadinya erosi identitas nasional karena semakin terkikisnya rasa kebanggaan terhadap budaya lokal. Proses akulturasi yang cepat dapat menjadikan generasi muda lebih mengenal budaya asing daripada budaya sendiri, yang pada gilirannya dapat mengurangi penghayatan terhadap Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa. Tanpa pemahaman yang kuat tentang identitas nasional, Pancasila dapat terancam terancam.
Upaya Mengatasi Tantangan Globalisasi terhadap Pancasila
Untuk menghadapi tantangan globalisasi, perlu ada upaya yang terintegrasi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia pendidikan dalam menjaga dan memperkuat nilai-nilai Pancasila. Beberapa langkah yang dapat dilakukan adalah:
1.Pendidikan Pancasila:
Pancasila harus terus diajarkan secara mendalam, terutama kepada generasi muda, agar mereka dapat memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
2.Pemberdayaan Budaya Lokal:
Menumbuhkan rasa bangga terhadap budaya lokal dengan cara mempromosikan seni, tradisi, dan bahasa daerah yang dapat mengimbangi pengaruh budaya asing
3.Penguatan Keadilan Sosial:
Pemerintah harus memastikan bahwa globalisasi tidak hanya menguntungkan segelintir orang, tetapi juga memberi manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat. Hal ini sejalan dengan sila kelima Pancasila, yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
4.Kontrol terhadap Media dan Teknologi:
Mengoptimalkan penggunaan teknologi dan media sosial untuk memperkenalkan nilai-nilai Pancasila, sekaligus mengawasi arus informasi yang dapat merusak etika dan kemanusiaan.
Kesimpulan
Globalisasi membawa dampak besar bagi kehidupan masyarakat Indonesia, termasuk tantangan terhadap nilai-nilai Pancasila. Pengaruh budaya asing, individualisme, kemerosotan sosial, serta erosi identitas nasional menjadi tantangan nyata yang harus dihadapi. Oleh karena itu, upaya bersama untuk menjaga dan memperkuat nilai-nilai Pancasila sangat penting agar Indonesia tetap teguh pada prinsip-prinsip dasar, meskipun berada di tengah-tengah arus globalisasi.
 Daftar Pustaka
1. Wibowo, A. (2017). Globalisasi dan Tantangannya terhadap Nilai-Nilai Pancasila. Jakarta: Pustaka Indonesia.
2. Haryanto, S. (2020). Pancasila dalam Era Globalisasi: Tantangan dan Peluang. Yogyakarta: Media Pressindo.
3. Kartini, S. (2019). Pendidikan Pancasila dan Kebangsaan di Era Globalisasi. Surabaya: Al-Fikri Press.
4. Kurniawan, B. (2018). Pengaruh Globalisasi terhadap Budaya Lokal Indonesia. Bandung: Nuansa Cendekia.
5. Rahardjo, M. (2021). Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa dalam Konteks Globalisasi. Jakarta: RajaGrafindo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H