Globalisasi dapat menyebabkan terjadinya erosi identitas nasional karena semakin terkikisnya rasa kebanggaan terhadap budaya lokal. Proses akulturasi yang cepat dapat menjadikan generasi muda lebih mengenal budaya asing daripada budaya sendiri, yang pada gilirannya dapat mengurangi penghayatan terhadap Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa. Tanpa pemahaman yang kuat tentang identitas nasional, Pancasila dapat terancam terancam.
Upaya Mengatasi Tantangan Globalisasi terhadap Pancasila
Untuk menghadapi tantangan globalisasi, perlu ada upaya yang terintegrasi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia pendidikan dalam menjaga dan memperkuat nilai-nilai Pancasila. Beberapa langkah yang dapat dilakukan adalah:
1.Pendidikan Pancasila:
Pancasila harus terus diajarkan secara mendalam, terutama kepada generasi muda, agar mereka dapat memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
2.Pemberdayaan Budaya Lokal:
Menumbuhkan rasa bangga terhadap budaya lokal dengan cara mempromosikan seni, tradisi, dan bahasa daerah yang dapat mengimbangi pengaruh budaya asing
3.Penguatan Keadilan Sosial:
Pemerintah harus memastikan bahwa globalisasi tidak hanya menguntungkan segelintir orang, tetapi juga memberi manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat. Hal ini sejalan dengan sila kelima Pancasila, yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
4.Kontrol terhadap Media dan Teknologi:
Mengoptimalkan penggunaan teknologi dan media sosial untuk memperkenalkan nilai-nilai Pancasila, sekaligus mengawasi arus informasi yang dapat merusak etika dan kemanusiaan.