"Sur, nem kamu berapa?" tanya Nuga pada sahabatnya, Surna.
"22,50 Nug!" jawab Surna sedih.
"Subhanallah!" ucap Nuga sambil menggelengkan kepala.
"Kamu harus tahu aku dapat nem berapa."
"Berapa?"
"21,50!"
"Kita bersyukur saja Nug. Intinya kita lulus. SMA Negeri dekat rumahku jalur lokal menerima nem segitu,"
"Tapi harus bersaing dengan peserta lain!"
"Benar juga sih!"
Benar kata Nuga, walau jalur lokal, tetap saja ada nem yang lebih tinggi daripada Surna bahkan jauh di atas Surna. Bahkan jalur bangku kosong juga tak tersedia. Ia akhirnya bersekolah di sekolah swasta sedangkan Nuga bersekolah di sekolah ABRI.
"Biayanya mahal sekali. Syukurlah dari dulu aku menyiapkan uang. Biaya dari ayah juga sepertinya cukup!" ucap Surna sambil melihat daftar biaya selama bersekolah disana.
"Bismillah Na, semoga berkah, amiiin ya rabbal alamin!"