Dilansir melalui laman resmi Kementerian Pekerjaan Umum (PU), dalam rangka mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, Kementerian Pekerjaan Umum  (PU) terus berkomitmen melakukan pembangunan kota berkelanjutan. Terdapat tiga langkah transformasi untuk menggapai cita-cita Indonesia Emas 2045, termasuk di antaranya dalam mendorong kawasan perkotaan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dan berkelanjutan yang dituangkan dalam UU Nomor 59/2024 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2025-2045, Rabu (6/11).
Pertama, perwujudan kota layak huni, inklusif, dan berbudaya. Kedua, mewujudkan kota hijau dan berketahanan. Ketiga, mewujudkan kota maju dan berdaya saing. Melalui langkah-langkah ini diharapkan pada tahun 2045, kawasan perkotaan metropolitan diharapkan dapat berkontribusi sebesar 48,92% terhadap PDRB Nasional.
Mewakili Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti, Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman Ditjen Cipta Karya Johanes Wahyu mengatakan upaya transformasi pembangunan perkotaan telah mulai diterapkan dalam menyiapkan Ibu Kota Nusantara (IKN). "Pemindahan ibukota negara ini tidak hanya memindahkan pemerintahan saja, tetapi juga membangun pusat pertumbuhan ekonomi baru yg disebut sebagai superhub ekonomi IKN sehingga dapat mengurangi ketimpangan kawasan barat dan timur Indonesia," kata Wahyu yang disampaikan pada Seminar Nasional Kota Berkelanjutan Ke-3 Universitas Trisakti secara daring, Selasa (5/11), sebagaimana disampaikan melalui laman resmi Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
Guna mendukung tercapainya pembangunan kota berkelanjutan, implementasi teknologi yang tepat menjadi kunci, khususnya dalam memastikan setiap proses pembangunan berjalan efisien dan akurat. Salah satu teknologi yang relevan dalam mendukung pembangunan kota masa depan adalah Widya Load Scanner, produk inovatif buatan Widya Robotics yang dirancang untuk mengukur volume material yang diangkut dalam proyek konstruksi besar seperti pembangunan infrastruktur di Ibu Kota Nusantara (IKN). Dalam konteks pembangunan kota yang inklusif, hijau, dan berdaya saing, teknologi ini menawarkan keunggulan yang dapat membantu meningkatkan efisiensi dan mengurangi kesalahan manusia dalam pengukuran material.
Widya Load Scanner bekerja dengan menggunakan teknologi LiDAR (Light Detection and Ranging), yang mampu memindai dan menghitung volume material dalam waktu singkat, hanya sekitar 40 detik, dengan tingkat akurasi hingga 99% yang telah tersertifikasi oleh PT Sucofindo. Kemampuan ini sangat penting dalam proyek konstruksi berskala besar di IKN, di mana kebutuhan akan data yang akurat dan cepat sangatlah mendesak. Dengan pemindaian dua tahap pada saat truk membawa muatan dan setelah kembali dengan muatan kosong, ataupun sebaliknya. Widya Load Scanner mampu memberikan hasil yang presisi, memastikan setiap material yang digunakan sesuai dengan perencanaan.
Dalam wawancara eksklusif di kantor Widya Robotics, Mula Damai, Chief Marketing Officer (CMO) Widya Robotics, menyampaikan, "Kami berharap teknologi ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan kota berkelanjutan di Indonesia, seperti yang dicita-citakan dalam visi Indonesia Emas 2045. Dengan kemampuan Widya Load Scanner untuk menghasilkan data real-time dan akurat, kami optimis bahwa teknologi ini dapat mendukung efisiensi dan transparansi dalam proyek besar seperti IKN."
Ia juga menambahkan, "Saat ini, sudah ada beberapa proyek di Ibu Kota Nusantara (IKN) yang menggunakan Widya Load Scanner. Namun, masih ada proyek lain yang belum sepenuhnya memahami manfaat besar dari teknologi ini. Sebagai upaya penyelesaian pembangunan tepat waktu, keunggulan Widya Load Scanner menjadi solusi yang tepat untuk mendukung kelancaran operasional dengan tingkat efisiensi dan akurasi yang tinggi."
Hasil data dari pengukuran dapat ditampilkan langsung pada dashboard. Dengan hasil penyajian data secara real-time yang langsung tersinkronisasi ke cloud, data yang tersimpan dapat dikonversikan dalam format Excel atau CSV sehingga dapat diakses kapanpun saat dibutuhkan. Melalui kemudahan akses data jarak jauh, para pemangku kepentingan dapat melakukan pengawasan tanpa perlu turun langsung ke lapangan, memastikan proyek berjalan sesuai target tanpa mengorbankan akurasi dan efisiensi.Â
Komitmen pemerintah dalam mendorong pembangunan kota berkelanjutan dapat lebih efektif dengan mengadopsi teknologi seperti Widya Load Scanner. Teknologi ini tidak hanya mempermudah pengukuran material, tetapi juga menghemat sumber daya manusia dengan hanya membutuhkan satu operator untuk pengoperasiannya. Keunggulan Widya Load Scanner lainnya adalah fleksibilitasnya dalam memenuhi berbagai kebutuhan proyek melalui dua varian, yaitu versi statis yang cocok untuk proyek jangka panjang seperti pertambangan, dan versi portable yang ideal untuk proyek yang membutuhkan mobilitas tinggi, seperti pembangunan jalan dan hunian berbagai daerah di IKN. Diharapkan Widya Load Scanner dapat menjadi bagian dari solusi teknologi yang mendukung inisiatif pemerintah dalam pembangunan berkelanjutan.
Seiring dengan komitmen pembangunan kota berkelanjutan yang digaungkan pemerintah melalui program Indonesia Emas 2045, kehadiran teknologi seperti Widya Load Scanner menjadi solusi yang relevan untuk menghadapi tantangan di lapangan. Kehadiran teknologi Widya Load Scanner diharapkan tidak hanya mendukung tercapainya kota layak huni, hijau, dan berdaya saing, tetapi juga berkontribusi dalam menciptakan efisiensi dan akurasi operasional yang sejalan dengan visi pembangunan nasional jangka panjang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H