Mohon tunggu...
Salma Putri Ashari
Salma Putri Ashari Mohon Tunggu... Lainnya - Marketing Officer

I have a background in Marketing and Writing. This gave me a broad insight into various important aspects such as technology and existing trends.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Dorong Penerimaan Negara dan Pengawasan Pertambangan Guna Teknologi Ini

31 Oktober 2024   15:34 Diperbarui: 31 Oktober 2024   16:00 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dilansir melalui laman resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dalam acara Coffee Morning berjudul "Inovasi Layanan Jasa Teknologi dan Digitalisasi Minerba untuk Tata Kelola Pertambangan yang Lebih Baik" yang diselenggarakan oleh kementerian ESDM, Direktur Penerimaan Mineral dan Batubara Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, Totoh Abdul Fatah, menegaskan komitmen Ditjen Minerba untuk berinovasi demi mewujudkan tata kelola pertambangan yang baik.

"Kami berkomitmen untuk mengembangkan tata kelola sumber daya alam yang lebih baik, handal, efisien, dan transparan melalui beragam pengembangan inovasi layanan jasa teknologi dan sistem digital tata kelola agar bisa terintegrasi serta transparan," ujar Totoh di Kantor Ditjen Minerba, Jakarta, Selasa (24/9/2024), sebagaimana disampaikan melalui laman resmi ESDM.

Inisiatif ini diharapkan tidak hanya mendukung optimalisasi penerimaan negara, tetapi juga meningkatkan efektivitas pengawasan di sektor pertambangan yang berimplikasi pada kepatuhan pemangku kepentingan dalam industri pertambangan. Totoh, dalam keterangannya di Kantor Ditjen Minerba pada Selasa (24/9/2024), juga merinci bahwa kepatuhan ini terutama berkaitan dengan regulasi, efisiensi operasional, serta penguatan transparansi dan akuntabilitas, yang mendukung pembangunan berkelanjutan.

Salah satu inovasi teknologi yang relevan dalam upaya optimalisasi penerimaan negara dan pengawasan dalam sektor pertambangan adalah penggunaan teknologi Widya Load Scanner. Alat ini telah terbukti sebagai salah satu solusi terdepan dalam mendukung efisiensi operasional dan transparansi pengelolaan sumber daya alam, terutama di sektor pertambangan batubara.

Widya Load Scanner merupakan sebuah terobosan teknologi yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi dalam proyek pertambangan. Dengan memanfaatkan teknologi LiDAR (Light Detection and Ranging), alat ini mampu memindai dan menghitung volume material yang diangkut oleh truk secara akurat dalam hitungan detik. Teknologi ini memiliki tingkat akurasi hingga 99% yang telah tersertifikasi oleh PT Sucofindo.

Mula Damai, selaku Chief Marketing Officer Widya Robotics, menyampaikan dalam wawancara eksklusif di kantor Widya Robotics, "Kami berharap teknologi Widya Load Scanner dapat memberikan kontribusi nyata demi mewujudkan tata kelola pertambangan yang baik guna meningkatkan penerimaan negara dan pengawasan pada sektor pertambangan. Dengan akurasi yang tinggi dan kecepatan pemindaian yang kami tawarkan, kami percaya bahwa proses operasional pertambangan hingga pengolahan batubara dapat berjalan lebih efisien dan tepat waktu."

Pengoperasian Widya Load Scanner terbilang mudah, truk bermuatan cukup berhenti sejenak di bawah perangkat Widya Load Scanner untuk dilakukan pemindaian pertama. Setelah truk menurunkan isi material ke tempat tujuan, bak truk yang kosong akan dilakukan pemindaian kedua. Dari dua kali pemindaian dengan sensor LiDAR tersebut, maka didapatkanlah total penghitungan volume material secara keseluruhan.

Widya Load Scanner dilengkapi dengan dashboard, sehingga setiap data dapat tersimpan secara real-time baik dalam format Excel maupun CSV. Hasil yang didapatkan membantu meminimalisir potensi kesalahan atau manipulasi data, sehingga dapat menekan risiko kerugian material.

Saat ini, Widya Load Scanner dihadirkan dalam dua versi yakni versi statis dan portable. Kedua versi Widya Load Scanner ini dapat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan proyek. Pada versi statis, ideal digunakan untuk proyek yang tidak berpindah-pindah seperti proyek batching plant yang memerlukan pengukuran material secara kontinu di satu lokasi. Sedangkan versi portable ideal digunakan untuk proyek jangka pendek atau yang berpindah-pindah seperti pembangunan jalan.

Tidak hanya berdasarkan tingkat mobilitas, terdapat tipe Load Scanner berdasarkan jenis LiDAR yang digunakan, yaitu Tipe N dan Tipe C. Perbedaan utama antara kedua tipe ini terletak pada jenis material yang dapat dipindai. Tipe N ideal untuk bahan material yang berkilau dan reflektif seperti tanah, batu, dan pasir. Sementara itu, Tipe C dirancang untuk material yang gelap dan menyerap cahaya seperti batu bara. Dengan demikian, Load Scanner Tipe C sangat cocok digunakan dalam berbagai industri karena kemampuannya dalam mengukur material yang sulit dipindai oleh tipe lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun