Dilansir melalui website resmi Biro Administrasi Pembangunan Pemerintah Aceh (9/3/2024), proyek pembangunan Tol Sigli-Langsa menandai tonggak penting dalam pengembangan infrastruktur jalan tol di Sumatera. Dengan masuknya proyek ini ke Tahap III, langkah besar telah diambil untuk memperkuat konektivitas regional.Â
Pasalnya, pada Senin (25/3/2024) telah terjadi perubahan dalam regulasi pembangunan jalan tol di Sumatera yang diwujudkan melalui penandatanganan Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2024 oleh Presiden Joko Widodo.
Perubahan dalam Perpres ini menggarisbawahi komitmen pemerintah dalam percepatan pembangunan jalan tol di Sumatera. Dukungan dari perubahan regulasi ini memberikan dorongan tambahan bagi proyek-proyek seperti Tol Sigli-Langsa untuk terus maju ke tahap selanjutnya.Â
Salah satu aspek krusial dalam mengelola proyek konstruksi adalah memastikan pengukuran volume material konstruksi yang akurat dan efisien. Hal ini menjadi poin penting untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya, menghindari pemborosan material, dan menjaga kelanjutan proyek.Â
Dengan masuknya proyek Tol Sigli-Langsa ke Tahap III, perhatian terhadap efisiensi dan ketepatan dalam pengelolaan proyek semakin penting. Mengingat adanya target dalam percepatan pembangunan Tol, maka dua kebutuhan tersebut semakin ditekankan.Â
Widya Robotics, perusahaan teknologi asal Yogyakarta, memberikan solusi melalui inovasi alat hitung muatan truk yang bernama Widya Load Scanner. Alat ini membawa revolusi dan inovasi baru lewat berbagai teknologi yang mereka ciptakan, sehingga dapat membantu untuk mempercepat proses pengukuran volume material yang dapat mendorong percepatan pembangunan.
Dengan memanfaatkan teknologi LiDAR (Light Detection and Ranging), Widya Load Scanner mampu melakukan scanning dan penghitungan volume material secara cepat, akurat, dan efisien dengan akurasi mencapai 99,23% yang telah tersertifikasi oleh SUCOFINDO.Â
Menurut Tri Yunianta, VP of Technology Widya Robotics, "Proses pencatatan hasil scanning dilakukan secara terpusat, otomatis, dan realtime sehingga kecurangan dan ketidakakuratan dalam pencatatan pun bisa teratasi. Bahkan hasil penghitungan volume muatan truk dapat langsung dilihat secara praktis melalui dashboard yang divisualisasikan pada monitor."
Dalam proses pengukuran, Widya Load Scanner mampu menghitung volume muatan truk dalam waktu kurang dari 40 detik. Hal ini memungkinkan operasi yang lebih cepat dan efisien jika dibandingkan dengan metode pengukuran manual.Â
Sedangkan dalam proses pengoperasiannya terbilang cukup mudah. Pertama, truk tanpa muatan memasuki area konstruksi dan berhenti di bawah perangkat tersebut. Sensor LiDAR kemudian memindai bagian belakang truk untuk menentukan volume awalnya. Setelah truk diisi dengan muatan, volume tersebut diukur kembali melalui pemindaian kedua. Tujuannya adalah untuk menghitung total volume muatan, termasuk area yang melampaui batas kapasitas truk.