Mohon tunggu...
Salman Unram
Salman Unram Mohon Tunggu... Dosen - Tuntut dan sebarkan ilmu yang bermanfaat bagi sesama.

Teknik Mesin solidarity forever.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN Unram Mengajar dan Mendampingi Pemasaran Karya di Pringgarata, Lombok Tengah NTB

14 Juli 2023   09:56 Diperbarui: 14 Juli 2023   10:03 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Universitas Mataram (Unram) kembali menggelar Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik (Reguler dan MBKM) semester genap 2023 pada periode Juni sampai dengan Agustus 2023. Kegiatan ini diikuti oleh 1.494 orang mahasiswa yang berasal dari 9 fakultas dan 3 prodi di bawah rektor. Kegiatan KKN ini mengusung tujuh tema besar yaitu desa sehat, preneur, zero waste, pertanian maju berkelanjutan, digital, tanggap bencana dan wisata. Terbagi ke 151 desa di seluruh Nusa Tenggara Barat (NTB) yang dan di Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Lombok Utara, serta dua kabupaten di Pulau Sumbawa.

Kegiatan KKN merupakan perwujudan dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya pengabdian kepada masyarakat serta implementasi MBKM dan capaian indikator kinerja utama.

Sebelumnya Rektor Unram, Prof. Ir. Bambang Hari Kusumo, M.Agr.St., Ph.D memberikan pembekalan ke para mahasiswa KKN sebelum dilepas ke masyarakat. "KKN sesungguhnya adalah bagaimana kalian mengimplementasikan dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang kalian dapatkan. Nanti juga kalian akan belajar bagaimana kehidupan langsung di tengah masyarakat," ucap rektor di depan para mahasiswa KKN di Lapangan Rektorat Unram (Selasa, 20/6).

tersebut sangat senang diajar oleh mahasiswa," ungkap Muhammad Dhamier mahasiswa yang aktif mengajar Bahasa Inggris. Bagi mereka hal ini sesuatu yang menyenangkan karena cara pengajaran mahasiswa KKN yang sifatnya santai dan informal.

Salah seorang pemuka masyarakat yang juga sekaligus Pembina Yayasan Ar-Rahman NW Pringgarata, Khaeril Anwar, SH. MH menyambut baik kegiatan pengajaran ini.

"Hal ini dapat mendukung kemajuan pendidikan anak-anak terutama tentang bahasa asing," ujarnya.

Kegiatan pengajaran ini juga secara kebetulan adalah dalam rangka mengisi waktu libur panjang para anak sekolah. Biasanya mahasiswa KKN diberi kesempatan mengajar di sekolah hanya saja karena bertepatan dengan libur panjang, kegiatan mengajar kali ini dilakukan di pelataran mushalla.

Selain pengajaran, kegiatan lain yang juga dilakukan oleh mahasiswa KKN di Desa Pringgarata yaitu melakukan observasi kegiatan UMKM lokal sesuai tema yang diemban peserta KKN ini yaitu tema prenuer. Secara terbatas mahasiswa memperoleh data sejumlah kegiatan UKMM setempat terutama sekali produksi Kare-kare. Produk ini adalah sejenis jajanan pasar yang dikenal sebagai penganan tradisional. Kue kare-kare memiliki tekstur yang renyah berbentuk seperti sarang burung berlapis lapis dengan ranting-ranting halus dan memiliki warna merah kecoklatan. Kue ini memiliki rasa manis yang berasal dari gula aren.

Butuh keahlian khusus dalam membuat kue kare-kare. Proses pembuatan kue kare-kare rumit dan harus teratur. Pembuatan kue kare-kare harus dilakukan dengan tekun dan butuh kesabaran agar bentuk kue bagus.

Kue kare-kare banyak ditemui di lokasi KKN. Kue ini memiliki potensi untuk dijual sebagai makanan ringan dan juga sebagai oleh-oleh. Namun peserta KKN mendapati produk Kare-kare masih memerlukan pengembangan terutama dari sisi pemasaran. Selama ini produk kare-kare asal Desa Pringgarata masih dijual secara konvensional artinya tanpa merek, dititipkan di kios-kios. Akibatnya usaha produksi kue ringan ini masih belum bisa meningkatkan pendapatan yang signifikan dari penjualan. Karena itu peserta KKN dalam waktu dekat berusaha membantu produsen kue untuk mengadakan produk kare-kare yang bermerek dengan kemasan yang menarik sehingga bisa diperluas pemasarannya baik secara konvensional maupun secara digital.

Para pelaku usaha produksi kare-kare setempat masih terbatas dalam sejumlah hal antara lain manajemen produksi, peralatan, dan pemasaran. Karena itulah mahasiswa berpartisipasi dalam bentuk diskusi dan saling sharing pengalaman dan ide dengan pelaku usaha.

Sumbangsih para mahasiswa KKN dalam hal ini adalah perbaikan pengemasan. Jika pada awalnya hasil kemasan produk dilakukan tanpa label maka setelah ada keterlibatan mahasiswa KKN pengemasan menyertakan label. Label berisi tulisan merek, slogan, komposisi, masa expired, dan alamat produksi. Selain itu dilakukan juga uji coba perbaikan pengemasan dengan mengadakan kemasan bentuk standing pouch.

Diyakini pemilik usaha akan merasa sangat terbantukan dengan ide-ide dan inovasi yang diberikan mahasiswa KKN. Meskipun belum terlihat perbandingan hasil penjualan dengan dan tanpa perbaikan kemasan namun perbaikan pengemasan ini diharapkan bisa membantu produk UMKM dari desa Pringgarata ini sehingga bisa menjangkau area pemasaran yang lebih luas bukan hanya berkisar pada daerah lokal setempat seperti yang ada selama ini.

Secara umum kehadiran mahasiswa KKN sejauh ini memberi sumbangsih positif terhadap dinamika kehidupan di desa Pringgarata. Karena itulah masih tetap diperlukan pengerahan KKN ke desa guna menyambung kegiatan kegiatan yang sebelumnya telah dirintis agar menghasilkan perkembangan yang optimal.

Penulis

Dr. Ing. Salman, ST., MSc.

Dosen Pendamping Lapangan

Universitas Mataram

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun