Mohon tunggu...
Salma Nurhaliza
Salma Nurhaliza Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

feel the fear and do it anyway

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Jeritan Hutan! Nasib Tragis Puspa dan Satwa Indonesia yang Terancam Punah, Akankah Kita Wariskan Bumi yang Tandus?

26 Desember 2024   09:20 Diperbarui: 26 Desember 2024   09:20 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rafflesia. Photo by : Pinterest 

Sikap manusia yang rakus, serakah, dan egois, justru akan menghancurkan dirinya sendiri, juga orang lain. Pada akhirnya, manusia akan menghadapi dunia yang semakin sulit untuk ditinggali, udara penuh polusi, lahan tak lagi subur, bencana alam datang silih berganti, dan generasi mendatang hanya bisa mewarisi bumi yang nyaris tak dapat menopang kehidupan. Akankah kita terus diam atau mulai berubah demi masa depan bersama?

Tentu, jawabannya tidak. Hilangnya biodiversitas akibat degredasi habitat dan perburuan liar akan mengancam keseimbangan alam dan keberlangsungan hidup mansuia. Selain itu, perubahan iklim yang akan menghasilkan gas rumah kaca berebih juga menyebabkan pemanasan global, perubahan cuaca ekstrem, dan ancaman bagi kehidupan manusia di bumi.

Kita tidak boleh hanya terus berdiam, menyaksikan bumi dan seisinya yang dihabisi oleh tangan-tangan serakah manusia. Sudah saatnya kita bergerak bersama-sama menjaga, melindungi, dan memulihkan bumi ini.

Di tengah bayang-bayang kepunahan, harapan tetap ada. Upaya untuk menyelamatkan warisan alam Indonesia dari kepunahan terus dilakukan dengan berbagai cara. Para ahli konservasi, pemerintah, dan Masyarakat harus bahu-membahu menciptakan solusi inovatif. Mulai dari pembentukan kawasan konservasi yang luas, seperti taman nasional dan suaka margasatwa, hingga program penangkaran untuk meningkatkan populasi spesies langka. Tak hanya itu, edukasi dan kesadaran masyarakat juga menjadi kunci utama. Berbagai kampanye dan program edukasi digalakkan untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap alam dan mendorong partisipasi masyarakat dalam upaya pelestarian.

Di berbagai pelosok negeri, tangan-tangan peduli mulai bergerak untuk menyelamatkan puspa dan satwa yang terancam. Para ahli konservasi bekerja tanpa lelah di pusat-pusat rehabilitasi, merawat orangutan yang kehilangan habitat atau kura-kura langka yang diselamatkan dari perdagangan ilegal. Hutan-hutan kecil mulai dipulihkan, menjadi rumah baru bagi flora dan fauna yang tersisih. Sementara itu, kampanye edukasi di sekolah-sekolah dan media sosial menggugah kesadaran generasi muda, mengajarkan bahwa satwa liar bukan hanya pemandangan indah, tetapi juga bagian penting dari kehidupan kita. Bahkan, teknologi pun ikut ambil bagian, seperti penggunaan drone untuk memantau kawasan hutan dan untuk mendeteksi perburuan liar.

Meskipun demikian, tantangan dalam menjalankan upaya-upaya tersebut pasti ada, kombinasi antara keterbatasan sumber daya, perubahan perilaku masyarakat, serta dampak dari perubahan iklim menjadi tantangan kompleks yang harus diatasi. Selain itu, perburuan liar dan perdagangan satwa ilegal juga terus mengancam kelestarian spesies.

Namun, solusi untuk menghadapi tantangan tersebut tetap memungkinkan jika dilakukan secara kolaboratif dan berkelanjutan. Pertama, peningkatan alokasi anggaran untuk program konservasi harus menjadi prioritas, termasuk mendukung pengelolaan taman nasional, rehabilitasi hutan, dan pengembangan pusat penyelamatan satwa. Kedua, edukasi masyarakat perlu ditingkatkan, tidak hanya melalui kampanye, tetapi juga melalui kurikulum pendidikan yang menanamkan nilai-nilai pelestarian lingkungan sejak dini. Ketiga, penegakan hukum yang tegas terhadap perburuan liar dan perdagangan ilegal harus terus diperkuat, dengan melibatkan teknologi

Kini, pilihan ada di tangan kita. Akankah kita terus menjadi saksi bisu kerusakan yang semakin merajalela, ataukah kita memilih untuk menjadi penjaga bumi ini? Setiap langkah kecil yang kita ambil, mulai dari menanam pohon di halaman rumah, mengurangi penggunaan plastik, hingga menyuarakan pentingnya pelestarian alam, adalah bagian dari perjuangan besar. Alam telah memberi kita segalanya, udara segar, air jernih, dan keindahan tak ternilai. Saatnya kita memberi kembali, menjaga apa yang tersisa, dan memulihkan apa yang telah hilang. Karena sejatinya, melindungi puspa dan satwa bukan hanya tentang menyelamatkan mereka, tetapi juga tentang memastikan bahwa generasi mendatang dapat merasakan keajaiban yang sama. mari bersama bergerak, karena bumi ini adalah rumah kita semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun