Mohon tunggu...
Salma Nurhalimah
Salma Nurhalimah Mohon Tunggu... Desainer - Pelajar

Ma

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sebuah Impian Hidup

16 Februari 2021   18:51 Diperbarui: 16 Februari 2021   18:55 624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Sebut saja dia Nay atau ara dengan karakter yang sangat pemalu dan pendiam tapi sih tidak terlalu pendiam banget,ya itulah dia nama lengkapnya Nayara Kiyana Putri,seorang gadis perempuan yang berumur 17 tahun dia sekarang duduk di bangku kelas 12 SMA,dan sebentar lagi dia lulus sekolah. Nay itu memang orang yang sangat pendiam tetapi kadang juga dia sangat pintar dalam berkarya,jelas nay itu mempunyai hobi menggambar dari sejak kecil dan impiannya pun dia ingin menjadi pelukis internasional seperti tokoh seniman pelukis yaitu Roby Dwi Antono yang cukup terkenal di Indonesia sejak sekarang ini.

Kapan ya aku bisa jago dalam mengerjakan matematika seperti ka sahira,aku benar-benar males sekali kalau ada tugas matematika pasti saja selalu menanyakannya ke ka Sahira,Aku selalu bersemangat kalau di beri tugas Menggambar karena itu sudah menjadi hobi dan cita-cita ku menjadi pelukis. ahh sudahlah lebih baik aku tanyakan saja pada ka Sahira.
       "Ka bisa ga bantuin tugasku,aku kurang mengerti pelajaran matematika".(kata nay sambil memohon-mohon). "Mana coba Kaka lihat dulu soalnya" (ka Sahira menjawab kakanya nay). Kaka nay memang jago matematika namun tidak seperti nay dia tidak terlalu suka dengan pelajaran matematika karena yang dia sangat suka hanya menggambar. Ka Sahira baru saja lulus di fakultas Kedokteran Unisba Bandung,ka Sahira memang sangat pintar dan rajin.dia juga selalu berikhtiar dengan niat yang bersungguh-sungguh kalau dia bisa mencapai impiannya menjadi seorang dokter,karena keluargaku dengan keadaan yang berkecukupan memanglah susah untuk masuk ke universitas negeri.begitupun dengan tekad dan usaha ka Sahira bisa mendapatkan beasiswa yang layak sampe titik sekarang ini.

Setelah semuanya berakhir aku pun melewati masa-masa Yanga sangat indah di SMA.begitu berat rasanya meninggalkan teman-teman,guru-guru dan pokonya seisi sekolah akan ku rindukan.sekarang aku harus menggapai impian ku,aku harus seperti ka sahira walaupun keadaan keluarga yang berkekurangan aku pasti bisa mendapatkan beasiswa.

Yang di impi-impikan sekarang aku bisa masuk ke universitas Pasundan Bandung.dan tidak disangka-sangka mendapatkan beasiswa seperti ka sahira begitupun orang tua ku Sangat bersyukur dan bahagia karena kedua anaknya telah menggapai cita-cita yang diimpikannya.
        "Aku tidak menyangka ka akan seperti Kaka mendapatkan beasiswa, Alhamdulillah aku bersyukur banget atas bantuan kaka,ibu dan ayah aku sangat berterimakasih kepada kalian semua".

       "Iya Alhamdulillah nay kamu bisa seperti kaka mu,ya walaupun kita dengan keadaan keluarga yang berkekurangan kalau dengan niat dan usaha pasti bisa menjalaninya".( Jawab ibu nay).

Waktu demi waktu terus bergulir.akhirnya aku mempunyai teman yang sangat baik di kampus seperti sahabatku di SMA,yang mau menerima aku apa adanya.sebut saja dia ana teman baikku di kampus.tetapi sih dia orangnya agak receh sedikit.aku sangat bersyukur banget bisa berteman dengan dia.hampir tiap hari dia selalu menghiburku kalau aku sedang sedih.

Sebuah Keberhasilan

Besok kan di kampusku ada lomba tingkat provinsi.aku harus berlatih dengan benar kalau gitu,aku harus minta ajarin ke ayah supaya besok tidak ada kendala saat melukis.semoga saja aku bisa juara satu di tingkat provinsi ini aku ingin membuktikan kepada semua orang terutama kedua orang tuaku.tetapi aku harus yakin dengan niatku karena aku telah mengikuti lomba dibeberapa tempat dan menjuarai piala satu dalam beberapa perlombaan melukis,ini kan baru tingkat provinsi belum ke tingkat internasional jadi aku harus percaya diri bahwa aku bisa seperti tokoh Roby yang diimpikan ku.

Sesampainya di kampus aku langsung saja duduk di tempat yang sudah tersedia.terlihat orang-orang yang sudah berkumpul di tempat.di dalam hatiku sangat tidak yakin bahwa aku bisa juara karena aku berpikir mereka semua pasti sangat jago dalam melukis.tapi aku ingat perkataan ibuku tadi jangan pernah menyerah sebelum berusaha dan yakin kepada hati.
         "Eh nay semangat ya kamu pasti bisa ko jangan berpikir yang aneh-aneh yang ngebuat percaya diri kamu jadi hilang!". (Kata ana teman baiknya nay)
         "Iya siap na terimakasih sudah memberikan aku semangat".(jawabku dengan semangat)
         Setelah selesai juri pun mengumumkan siapa pemenang pertama dalam tingkat provinsi ini.perasaanku campur aduk,gelisah,pokonya aku sangat-sangat ga enak hati seketika hilang kepercayaan diri ku.dan tapi tiba-tiba...
           "Juara pertama ialahh.... Nayara Kiyana Putri siswi dari fakultas universitas Pasundan Bandung".
           "Ko bisa sih padahal kan aku melukisnya sudah rapi banget kenapa dia bisa kepilih sebagai juara pertama,dia itu ga ada apa-apanya dibandingkan dengan aku yang selalu menang dalam perlombaan kenapa kali ini tidak dan dia juga biasa-biasa saja alat lukisnya pun tidak mewah sepertiku!".

Dear , Nayara 

Tiba-tiba aku mendengar bisikan seseorang yang tidak menyukai kemenangan ku ini.hati ku mulai tidak enak dan serba salah,padahal kan ini pilihan juri,aku tidak bisa menolaknya ataupun memberi pendapat persoalan ini.tetapi dipikiran lain aku sangat bersyukur banget karena bisa menjuarai pertama di tingkat provinsi ini.aku teringat perkataan ibuku kalau pun nanti ada orang yang merendahkan atau tidak suka dengan kelebihan kita,aku harus menerimanya dengan lapang dada apapun itu resikonya yang membuat hati menjadi tidak enak,aku tetap berpikir positif jangan sampai aku tertuju yang buruk ataupun memikirkan kata-kata orang lain.dengan kejadian tadi ga boleh putus asa ataupun menyerah, sekarang aku yakin dengan perkataan orang lain bisa memberikan semangat untuk kedepannya nanti dan menjalaninya dengan baik hingga suatu saat nanti aku bisa menjadi seniman yang terkenal.

           "Oh iya Bu ini uang hasil perlombaan tadi,aku juara pertama di tingkat provinsi itu".
           "Alhamdulillah.. syukurlah kalau gitu ibu dengernya senang".( Jawab ibu nay)
           "Iya Bu Alhamdulillah,tetapi Bu..."
           "Tapi apa nay?ada masalah bilang saja sama ibu".
           "Tapi tadi tuh aku ngerasa tidak enak hati Bu dengan kemenangan ku ini".
           "Kenapa nay bisa tidak enak hati begitu cerita aja sama ibu, mungkin saja ibu bisa mencari solusinya".
           "Iyaa Bu tadi tuh ada yang bilang begini bahwa lukisan aku itu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan dia,dan alat lukis akupun tidak mewah seperti dia dan dia tidak menerima kalau aku juara pertama padahal ya Bu dia itu sudah juara tetapi kedua.aku ngerasa tidak enak hati Bu kalau di gituin pikiran ku tadi langsung minder seketika".(jawab nay dengan muka yang sangat sedih)
           "Saran ibu sih udah jangan dengerin apa kata orang lain yang ngebuat kamu jadi kepikiran.sekarang kamu harus yakin aja dengan hati kamu bahwa tadi itu sudah hak nya juri untuk memilih kamu dan kamu juga mengikuti lomba tersebut dengan jujur , jadi berpikir saja juri pun memilih kamu sebagai pemenangnya".
          "Iya benar banget kata ibu,aku selama ini malah memikirkan perkataan orang lain.yasudah terimakasih ya Bu berkat dukungan dan do'a restu dari ibu nay sekarang bisa seperti ini".

Sebuah impian yang tercapai

Akhirnya setelah sekian lama aku menunggu lulus dari universitas Pasundan sekarang aku menjadi diri ku yang sesungguhnya setelah perjuangan yang ku lewati dengan penuh pengorbanan dan perasaan yang sabar dalam diri ku ini.aku percaya bahwa tekad dan usaha itu benar-benar ada kalaupun dengan niat sepenuh hati.dan aku pun semakin yakin do'a dari orang tua lah yang membuat aku sejauh ini,aku benar-benar bangga sekali karena mempunyai orang tua yang telah memberiku semangat untuk menjalani impian hidupku.dengan keadaan ekonomi yang berkekurangan tidak menjadi halangan untuk bisa menjadi seniman yang terkenal.
         "Alhamdulillah nay kamu sekarang bisa menjadi seorang seniman terkenal di Indonesia". (Jawab ayah nay)
         "Iya yah aku tidak menyangka aku telah berjuang sampai di titik ini".
         "Itulah sebabnya mengapa kalau kamu gagal harus mengulanginya lagi dan mencobanya terus sampai kamu bisa dengan usaha dan niat pasti kedepannya lebih baik".
          "Iya ayah ini berkat dukungan ayah dan ibu serta ka Sahira yang telah membantu nay hingga sejauh ini".
          "Oh iya ibu ayah,nay mau minta izin Sebelumnya,nay ada kegiatan diluar kota acara meeting sama rekan-rekan nay yang ada di Yogyakarta".
          "Ibu mengikuti ayah saja kalau ayah mengizinkan pasti ibu juga mengizinkan.asal satu yang ibu minta nay harus jaga diri nay dengan baik-baik, hati-hati sama orang yang tidak dikenal dan ingat juga perkataan ibu dulu kalaupun ada orang yang merendahkan nay seenaknya jangan sampai membalasnya".
          Setelah sesampainya di Yogyakarta aku pun benar-benar disambut oleh orang-orang.aku merasa menjadi orang yang berharga banget bagi mereka.kini aku akan membuktikan kepada orang yang sudah merendahkan keluargaku.lalu selesai lah aku menjalani meeting selama di Yogyakarta dan aku kembali ke Bandung ke tempat tinggalku.

Akhirnya nay semakin semangat dalam berkarya dalam meraih impian hidup nay dengan menjadi seorang seniman penuh rintangan yang harus dihadapi, sehingga seiring berjalannya waktu tercapailah semua cita-cita nay dan akhirnya nay pun menjadi seorang seniman yang terkenal dan sekaligus nay bisa membahagiakan kedua orang tua nya.Arti sebuah kegagalan nay dalam berkarya dari waktu kecil merupakan keberhasilan yang tertunda.jadi nay mengingat nasehat ibunya "Jangan menyerah,coba lagi sebab kegagalan yang dihadapi bukan berarti tidak berhasil tapi belum berhasil". suatu saat nay berhasil apabila tetap semangat bangkit memperbaiki kesalahan dan kembali berjuang dalam berkarya dengan sebuah impian hidupnya.dan sekarang dia membuktikannya kepada semua orang perjuangan selama dia berkarya menjadi seniman terbukti.
         

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun