Mohon tunggu...
Sahabat Desa
Sahabat Desa Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer

Menulis merupakan karya terbesar dalam hidup dikala kita mampu mengekspresikan kehidupan dalam sebuah karya tulisan

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Berburu "Musang King" di Negeri Petro Dollar

6 Juli 2020   23:00 Diperbarui: 6 Juli 2020   23:14 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perjalanan yang sangat melelahkan menelusuri jejak rute sepanjang jalan raya zona pesisir barat selatan. Bermula titik keberangkatan dari Abdya negeri "breuh sigupai." 

Kendaraan kami sama-sama melaju cepat, mengikuti irama bukit-bukit nan indah kawasan perkebunan kelapa sawit gunung tran. Kami pun sempat berhenti sejenak di sebuah pondok kedai kopi sambil menikmati seduan secangkir white coffee pancong.

Tak lama kemudian, kami kembali melanjutkan perjalanan. Tak terasa iringan alunan musik Dj Host yang dahsyat membuat kami lupa sudah berapa jauh kami meninggalkan Abdya. Memang dasar musik "sungguh terlalu" kata bang Rhoma bisa-bisa menghipnotis alam bawah sadar kita. 

Dari jauh mata memandang tampak jembatan besar yang dihiasi lampu berjejeran. Kata ayah tuah "tiang-tiang lampu itu kayak buah zakar"  sontak saja kami seisi mobil yang berjumlah 4 orang itu tak tak sanggup menahan gelak tawa. "Hahahahaha...." Ada-ada saja ayah tuah.

Rupanya kami sudah memasuki negeri tasawuf bumi teuku umar "Kota Meulaboh" alias Melbourne City.

Dikala jam sudah berlutut pikuk di pukul 12.00 wib, kami pun jeda sejenak sembari menikmati indahnya pesona pemandangan pantai suak pantee breuh yang tak jauh melewati jembatan tol simpang sama tiga.

Tak lama kemudian setelah selesai berselfi ria bersama dengan senyuman manis khas dan olesan bedak di pipi "Mak alias Poyah," kami mulai beranjak menuju Aceh Jaya negeri yang dikenal dengan sebutan "petro dollar" yang sempat megah saat itu pasca kala tsunami Aceh melanda.

Tak terasa dengan kecepatan tinggi 3 armada yaitu"Si black Kece" Emon, "White Horse" milik buk calon hajjah dan "Kuda Silver" oom bram mengantarkan kami sampai dengan selamat di tanah Aceh Jaya. 

"Alhamdulillah kita sudah tiba" sebut poyah sambil mengoleskan lagi bedak dipipinya yang tadinya hilang ditampar angin liar di jalan. 

"Assalamualaikum....."!!!

Teriak salah seorang dari kami yang sudah berdiri di halaman rumah yang dituju.

"Waalaikumsalam.... tamong hir.." jawab perempuan paruh baya yang tak lain adalah kakak sepupunya pak tahir, sembari mempersilahkan kami ikut masuk ke dalam rumah miliknya. 

Tak lama kemudian setelah duduk rehat sejenak, kami langsung disuguhkan hidangan pembuka yaitu pulut ketan terbungkus daun yang sudah matang dibarengi dengan satu mangkok kuah durian kental. 

"Wow sedap, rasanya benar-benar magnyos" celoteh oom fir dengan senda guraunya sambil mengacungkan jempol mantab. Berharap bisa tambuh lagi, sayangnya ketan unik versus kuah durian itu sudah habis. Yang tersisa hanyalah serakan daun-daun lusuh diatas piring-piring kecil.

Tak lama kemudian selang beberapa menit, kami pun kembali disuguhkan hidangan makan siang dapat sajian masakan khas ala daerah itu "kuah asam keueung". Begitulah adat reusam budaya leluhur masyarakat Aceh yang selalu senantiasa menghormati dan memuliakan para tamu-tamunya. Apa saja yang ada makanan atau minuman pemilik rumah pasti semua dihidangkan untuk tamu-tamunya. Luar biasa adat budaya Aceh, bangga bisa menjadi orang Aceh.

Dua ronde hidangan telah sudah berlalu, "nah sekarang apalagi..."??? gumam ayah tuah sembari melirik oom fir yang sudah mengambil ancang-ancang persiapan duduk bersandar di atas kursi sudut kiri tepi jendela bagian depan teras rumah.

Wah.., ternyata oom fir sedang menatap ceria hidangan penutup di depan mata. Ada "Musang King" durian viral dalam film upin ipin negeri jiran malaya. 

Tidak menunggu lama karena waktu semakin hendak menjelang senja, kami pun bersama-sama penuh canda tawa mencicipi nikmatnya durian musang king ala negeri petro dollar. (ss*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun