Ya, kita sendiri seringnya berada pada posisi yang keterlaluan. Setiap hari, kita hampir tidak pernah kekurangan bahan untuk ghibah, menguliti semut yang ada di seberang lautan sampai gajah di pelupuk mata tidak lagi nampak terlihat.Â
Kita senang melakukan kanibalisme verbalistik berupa ghibah sambil mengutuk keras orang-orang yang suka mengumpat meskipun keduanya tidak jauh-jauh beda sisi keburukannya. Celakanya, kita sendiri tidak pernah benar-benar memiliki keinginan kuat untuk mengakhiri kebiasaan itu. Iya, kan.
Salman Rusydie Anwar, lelaki biasa yang terbiasa dengan kebiasaan yang biasa-biasa saja.
 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H