Mohon tunggu...
Salman Romizul Fikri
Salman Romizul Fikri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Masyaallah Tabarakallah

Selanjutnya

Tutup

Financial

Menelusuri Jejak: Sejarah yang Menarik dari Perkembangan Akuntansi Syariah

1 Juli 2024   16:26 Diperbarui: 3 Juli 2024   12:28 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Sebelum kita memahami lebih dalam apa itu Akuntansi Syariah?, maka kita perlu mengetahui terlebih dahulu sejarah perkembangan Akuntansi Syariah. Akuntansi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang pencatatan, pengukuran, dan pelaporan keuangan. Akuntansi sendiri berasal dari kata bahasa Inggris yaitu accounting. Dalam bahasa arab akuntansi disebut dengan nama muhasabah, yang dimana berasal dari kata hasaba atau hisbah yang berarti menimbang atau memperhitungkan dan melakukan kalkulasi atau pendataan. 

Aktivitas dalam Akuntansi adalah yang berkaitan dengan pencatatan transaksi yang dilakukan secara teratur. Jadi, pengertian dari Akuntansi Syariah adalah sistem pencatatan keuangan yang didasarkan pada prinsip-prinsip Islam. Menurut Sumar'in (2012), Akuntansi Syariah adalah proses pencatatan, pengklarifikasian peringkasan transaksi keuangan yang diukur dalam satuan uang serta pelaporan hasil-hasilnya berdasarkan prinsip Syariah yang telah ditetapkan.

Ada dasar hukum dalam Akuntansi Syariah yaitu bersumber dari Al quran, Sunnah Nabawiyyah, Ijma (kesepakatan para ulama), Qiyas (persamaan suatu peristiwa tertentu), dan 'Urf (adat kebiasaan) yang tidak bertentangan dengan syariat islam. Dalam penyusunan akuntansi syariah, kemungkinan ada persamaan dengan akuntansi konvensional, khususnya dalam teknik dan operasionalnya, seperti dalam bentuk pemakaian buku besar, sistem pencatatan bisa sama. Namun, perbedaan akan kembali terlihat ketika membahas tentang isi laporannya.

Sejarah lahirnya ilmu akuntansi syariah tidak terlepas dari perkembangan Islam, kewajiban mencatat transaksi non tunai (QS Al Baqarah: 282), mendorong umat Islam peduli terhadap pencatatan dan menimbulkan tradisi pencatatan di kalangan umat, serta merupakan salah satu faktor yang mendorong kerja sama. Pada masa hijrahnya, Rasulullah SAW atau pada masa Kekhalifahan awal Akuntansi Syariah dimulai dari mekkah ke Madinah pada Tahun 622 Masehi atau 1 Hijriah. 

Kemudian akuntansi Syariah hadir sebagai alat melaksanakan perintah Allah SWT terkait dengan pencatatan segala Transaksi dalam bisnis yang didasari oleh konsep bahwa seluruh Muslim bersaudara sehingga kegiatan kenegaraan dilakukan secara gotong royong atau kerja sama dan negara tersebut tidak memiliki pemasukan dan pengeluaran. Bentuk sekretariat didirikan akhir tahun 6 H. Nabi Muhammad SAW bertindak sebagai kepala negara dan juga sebagai ketua Mahkamah Agung. Mufti besar dan panglima perang tertinggi bertindak sebagai penanggung jawab administrasi Negara. Pada abad ke-7, Rasulullah SAW mendirikan baitul maal. Fungsinya sebagai penyimpanan ketika adanya pembayaran wajib zakat dan usur (pajak pertanian dari Muslim) serta adanya perluasan wilayah atau jiziah, yaitu pajak perlindungan dari non-Muslim, dan juga adanya kharaj, yaitu pajak pertanian dari non-Muslim.

Pada masa Khalifah, para sahabat Rasulullah seperti Abu Bakar Ash shiddiq, umar Bin Khattab, dan sahabat lainnya juga menjalankan Akuntansi Syariah pada saat itu. Lalu Bani umayyah dan Bani Abbasiyah melanjutkan pengembangan Akuntansi Syariah dan pada sampai saat ini. Sejarah membuktikan bahwa ilmu akuntansi telah lama dipraktikkan dalam dunia Islam, seperti istilah jurnal (dahulu zornal) telah lebih dahulu digunakan pada zaman khalifah Islam dengan istilah jaridah untuk buku catatan keuangan. Begitu juga dengan double entry yang ditulis oleh Luca Pacioli. Dapat kita saksikan dari sejarah bahwa ternyata Islam lebih dahulu mengenal sistem akuntansi karena Alquran telah diturunkan pada tahun 610 M, yakni 800 tahun lebih dahulu dari Luca Pacioli yang menerbitkan bukunya pada tahun 1494.

Akuntansi Syariah berkembang di era dimana kegiatan ekonomi dan sosial banyak dipengaruhi oleh kegiatan ekonomi yang masih konvensional. Kemudian di Indonesia Akuntansi Syariah mulai diperkenalkan pada Tahun 1992 dengan didirikannya Dewan Akuntansi Syariah (DAS) oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Perkembangan Akuntansi syariah terus berlanjut hingga saat ini, dan memiliki peran penting dalam perdagangan, ekonomi, hukum, dan teknologi.

Referensi

Kariyoto. (2013). Akuntansi Dalam Perspektif Syariah Islam. Jurnal Jibeka, 7.

Muljono, D. (2019). Akuntansi Syariah. Andi: Yogjakarta.

Muthaher, O. (2019). Sejarah Perkembangan Akuntansi Syariah dan Perkembangan Bank Syariah. Pustaka.Ut.Ac.Id, 1--60.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun