Meskipun Indonesia tidak memiliki deposit garam fosil seperti garam Himalaya, sebenarnya terdapat peluang untuk mengembangkan produk garam premium dengan karakteristik unik. Beberapa wilayah di Indonesia memiliki kondisi geografis dan kandungan mineral air laut yang khas, yang bisa menjadi basis pengembangan garam premium dengan diferensiasi yang kuat.
Pengembangan teknologi produksi yang lebih modern juga dapat membantu meningkatkan kualitas dan konsistensi garam Indonesia. Adopsi sistem evaporasi bertingkat dan teknologi pemurnian dapat menghasilkan garam dengan kadar mineral yang lebih terkontrol. Selain itu, pengembangan varian garam dengan tambahan mineral tertentu atau proses pengolahan khusus bisa menjadi alternatif untuk meningkatkan nilai tambah.
Strategi branding dan pemasaran juga perlu dikembangkan untuk membangun citra premium bagi garam Indonesia di pasar global. Aspek-aspek seperti kearifan lokal dalam produksi garam, keberlanjutan lingkungan, dan manfaat sosial ekonomi bagi masyarakat pesisir bisa menjadi nilai tambah yang diapresiasi pasar global.
Tantangan dan Langkah Ke Depan
Untuk dapat bersaing dengan produk garam premium seperti garam Himalaya, industri garam Indonesia perlu melakukan transformasi menyeluruh. Beberapa langkah strategis yang perlu dilakukan antara lain:
1. Modernisasi teknologi produksi untuk meningkatkan kualitas dan konsistensi produk
2. Pengembangan standar mutu yang ketat dan sistem sertifikasi yang diakui internasional
3. Riset dan pengembangan untuk menghasilkan varian garam premium dengan karakteristik unik
4. Penguatan branding dan strategi pemasaran di pasar global
5. Pengembangan infrastruktur pendukung dan sistem logistik yang efisien
6. Pembinaan sumber daya manusia dan penguatan kelembagaan petani garam