Mohon tunggu...
salman imaduddin
salman imaduddin Mohon Tunggu... Sales - Komunitas Ranggon Sastra

Control by eros

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pilok Merah

11 September 2024   08:41 Diperbarui: 11 September 2024   08:54 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

pilok merah adalah saksi
nurani marah tak bisa dikibuli
hati membara darah mendidih
tubuh gemetar gelisah berdiri

soal asmara nanti saja, soal kerja pasti terlaksana

tapi, lihatlah di depan mata
bajingan-bajingan itu meludahi kita!
liurnya najis terbuat dari dusta!
mengotori segala wajah
wajah yang tangis
wajah yang tertawa
wajah yang Lelah
wajah yang lelap
wajah yang taqwa
wajah yang lupa
wajah-wajah kita yang marah,
tetapi dianggap sampah!
dianggap sampah!
dianggap sampah!
dianggap sampah yang berserakan
dianggap akan hangus dibakar waktu, menjadi abu
hilang berlalu

bendera warna-warni mengibarkan tipu daya
merusak angin mencipta polusi
memedihkan mata
menyumbat telinga
hidung mampet gagal mencium bau busuk "pembangunan"

bajingan-bajingan itu meludahi kita!
liurnya najis terbuat dari dusta!
mengotori segala wajah
wajah yang tangis
wajah yang tertawa
wajah yang lelah
wajah yang lelap
wajah yang taqwa
wajah yang lupa
wajah-wajah kita yang marah,
tetapi dianggap sampah!
dianggap sampah!

dianggap sampah!

mereka tak tahu rasanya kelaparan
dalam bayang-bayang harga
minyak, beras, sayur dan segala yang menghina keringat hari kerja
mereka tak mau tahu
rasanya mendengar sirine listrik mencekam
mengancam lelap satu keluarga

mereka melecehkan kehidupan
atas nama kemajuan

pilok merah adalah saksi
adalah suara
adalah tanda

bahwa bajingan itu adalah mereka!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun