Mohon tunggu...
salman imaduddin
salman imaduddin Mohon Tunggu... Sales - Komunitas Ranggon Sastra

Control by eros

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kerinduan di Sudut-sudut Metropolitan

30 Juli 2024   07:58 Diperbarui: 30 Juli 2024   08:01 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

melepas kusam di wajah 

terbawalah segala beban 

gemerucuk air menuju ke aliran

menuju tanah dan akar pepohonan

bumi terus menerus merindunya kembali

tak pernah selesai meski berbagi 

dengan panas mentari

angin mengibas pergi 

mengusir pelik metropolitan

sebab waktu, pangan, kendaraan, kemewahan, pergaulan, dan bangkai saudara se-makhluk ciptaan Tuhan 

selalu berkejaran. kadang beriiringan. kadang bersapaan.

dalil gono gini peraturan tanpa pijakan tanpa keniscayaan, menunjukkan kenyataan

bahwa kepulan asap kota adalah penuntun kehidupan

debu-debu dan pembangunan adalah penuntut kehidupan

semua penuh sesak dalam pikiran dan harapan, berhimpitan, bertabrakan 

lalu pertanyaan 

kapankah berakhir?

akan berakhir ketika 

kesunyian adalah dambaan 

kebisingan telah redam

segala rakus yang menggrogoti watak

akan rontok perlahan 

saat itu sejuk dan nafas kerendahan

hadir di selasar dingin yang menyentuh wajah

menenangkan jasad dan jiwa tamak pelesiran

Depok, Juli 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun