pagi basah
hujan tertadah
aspal gompal sudah ramah
genangan sisa pada sandal
tipis terasah
tegur sapa memulai hari
waktu bekerja telah tiba
orang miskin
menyapa tetangga,
tak lupa juga menyapa derita
siang mendung
gerimis mengurung
rumah kontrakan
retak retak
tembok hampir pecah
ditiban cat warna cerah
sedang di depan pintu yang rapuh
kain lap telah berwarna luntur
selalu basah terguyur
diperas keras tangan yang juga telah rapuh
sore reda
orang miskin tiba
sendal dilepas
kaos dibuka
menabung air di kamar mandi
menabung uang di dalam hati
tak cukup makan sebulan
cukup minum teh satu jam
bekas tadi pagi dihangatkan kembali
di lidah pekat
kepala tetap penat
tetap dibawa sholat
malam dingin
berhembus angin
tembok-tembok dingin
badan butuh dikerok, masuk angin
sedikit hangat
bisa diajak tidur
agar tidak terlalu lama ngelantur
semakin malam semakin dingin
semakin malam semakin mendung
semakin lelap tertidur
saat hujan mengguyur
lelap batal terusik guntur
pagi basah
lap basah
sandal basah
aspal gompal basah
orang miskin gelisah
terbangun pasrah
telinganya lelah
tangan rapuh membuka pintu rapuh
orang miskin itu sudah sepuh
lalu lalang mulai gemuruh
lapar menegur
dingin menegur
tetangga menegur
derita telah lama melebur
14 Februari 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H