namun kalian takkan bisa menyingkir
ke manapun melangkah
kalian pijak airmata kami
ke manapun terbang
kalian kan hinggap di air mata kami
ke manapun berlayar
kalian arungi airmata kamiÂ
Larik-larik berikutnya memaksa air mataku menetes terbayang betapa banyak mereka. Betapa kuat mereka menyembunyikan kesusahannya. ke manapun berlayar kalian arungi airmata kami. Teringat lagu yang bercerita tentang penatnya nelayan yang kini kehilangan tangkapannya. Lautan tercemar penghasilan anjlok menurun. Sedang anaknya menangis menagih janji dibelikan sepeda. Sebab semua temannya sudah bersepeda ke sekolah.
Ku sampaikan kepada aktorku semuanya. Ia pun berkaca-kaca. Dan kesekian kalinya ia berkata "bapak saya sedih"Â
kalian sudah terkepung
takkan bisa mengelak