bulan perak kejedot awan hitam yang sayu, lalu ia sembunyi di baliknya
jadilah malam muram
itulah malam ini bertepatan
sakit kepalaku memikirkanmu
degup jantung menuai asma sebab asmara duka. nafas sesak
gusar hati yang rindu
tak kunjung menatap temu
lalu ...gelap. ku ingat lagi
bulan perak kejedot awan hitam yang sayu
lalu ia sembunyi di baliknya
inilah malam muram
hujan menetes ke tanah
air mata menetes ke pipi
telah tiba waktu pasrah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!