Mohon tunggu...
salman imaduddin
salman imaduddin Mohon Tunggu... Sales - Komunitas Ranggon Sastra

Control by eros

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Belakang Rumah

18 April 2022   13:29 Diperbarui: 18 April 2022   13:31 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di belakang rumahku ada darah yang di kubur. Hanya aku yang tahu 

Di belakang rumahku anyir darah bercampur tanah. Hanya aku yang mencium

Di belakang rumahku ada peristiwa penembakan seorang pemberontak 11 tembakan 7 peluru. 1 tambahan peluru oleh nafsu. Melubangi tanpa ampun
Banyak yang tahu, tapi hanya aku yang peduli

Di belakang rumahku darah pemberontak itu terserap tanah. terserap akar pohon. merambat ke batang menuju tangkai. ranting. menuju buah.  
Menjadi tangis. Menjelma dusta masa silam
Hanya aku yang mau tahu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun