Mohon tunggu...
salman imaduddin
salman imaduddin Mohon Tunggu... Sales - Komunitas Ranggon Sastra

Control by eros

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Salam Untukmu

20 September 2021   08:23 Diperbarui: 20 September 2021   08:26 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kau bilang aku malas maka aku miskin?

jangan sekali-kali kau menutup mata

kepada pagi hari di desa-desa

di kampung-kampung

aku seorang petani

yang tak memakai alarmmu untuk bergegas

yang mencoba bertahan dari kelaparan dan keterasingan

yang membenci badai dan panas,

tapi tidak untuk menghindari hidup

tidak ada perlindungan beku gedung menjulang

punggungku terbakar matahari

tidak bersandar empuk pada kursi.

aku tidak suka mengutuk soal kekurangan, soal uang

tanyakan pada tengkulak. berapa harga yang mereka bayar

mereka-mereka yang memimpikan tanah untuk hidup

aku memimpikan tanah untuk mati

mimpiku hidup dan terus hidup

mimpiku tak berhenti

mimpiku abadi

tidak mempercayai janji kota yang akan menerjemahkanku

ke dalam bahasa harta.

tolong tafsirkan aku

sebagai petani

agar suara sumbang nyanyian saudara-saudaraku yang menggetarkan

udara polusi itu padam.

tolong tafsirkan aku pemimpi abadi

untuk bisa lebih cinta

tolong ciptakan makna bagiku,

apa saja --- aku seorang petani

yang mimpinya abadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun