Sanggar Rifky Albani berdiri sejak 11 tahun silam, tepatnya pada priode 2010. Martin, sosok pendiri sekaligus guru di dalam Sanggar Rifky Albani. Dikenal sebagai sosok seniman, karena dedikasinya dalam mengembangkan kesenian tradisional betawi. Seperti, ondel – ondel, pengerajin alat musik betawi, dan juga pencak silat jenis beksi.
Tidak hanya mumpuni membuat ondel – ondel namun Sanggar Rifky Albani juga mendalami musik tradisional seperti gambang kromong hingga bahkan mendalami pencak silat jenis beksi.
“ Saya survey ke masyarakat Jakarta 95 % mereka mengatakan icon Jakarta adalah ondel – ondel dan monas. Karena itu tahun 2015 saya mengajukan Ondel – ondel menjadi icon Jakarta. Dan Alhamdulillah, tahun 2017 sudah terverifikasi 8 icon Jakarta yang sudah diresmikan pemerintah”. Ujar bang Martin
Sanggar Rifky Albani dikenal sebagai poros pengerajin ondel – ondel Jakarta, sehingga nama Rifky Albani tidak asing dan sudah banyak dikenal di kalangan pengerajin Ondel – ondel betawi. Dalam upaya mengenalkan budaya betawi di kancah nasional hingga bahkan internasional, karya buatan Sanggar Rifky Albani sudah tersebar di Kedutaan Besar Republik Indonesia Frankfurt Jerman, KBRI Brunei, KBRI Turki dan KBRI Lainnya.
Sebelum pandemi, Sanggar Rifky Albani memproduksi ondel – ondel tidak terhitung jumlahnya, perhari dapat menghasilkan 10 hingga 20 Ondel – ondel dan seminggu mampu membuat ratusan karya ondel – ondel. Tetapi saat kondisi pandemi. Keadaanpun berbalik hingga akhirnya produksi kami sedikit menurun. Perhari bisa dapat 5 – 10 ondel – ondel.” Ujar bang Martin
Ondel – ondel hasil produksi Sanggar Rifky Albani, di pasarkan mulai dengan nominal ratusan ribu rupiah hingga ondel – ondel berukuran besar dengan harga jutaan rupiah.
Hebatnya pengerajin Sanggar Rifky Albani adalah para pemuda sekitar lingkungan Sanggar Rifky Albani.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H