Mohon tunggu...
Salman hafiz
Salman hafiz Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa belajar menulis

Aku ingin menjadi bagian dari Sejarah. Maka aku menulis. Instagram : @Salmanhafiz20

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kandungan Protein yang Besar, Ubi-Ubian sebagai Sumber Pangan Potensial di Masa Depan

16 April 2021   19:26 Diperbarui: 22 April 2021   08:26 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kekayaan hayati di Negeri Nusantara memang tiada tandingannya. Besar dan sangat beragam. Mulai dari jenis, bentuk fisik dan cita rasa membuat para pendatang maupun pribumi dibuat terperangah karena unik dan besarnya potensi alam Nusantara.

Kini sumber pangan yang gaungkan dikalangan masyarakat adalah Beras. 

Kalau belum makan dengan nasi ko ya serasa belum makan

Karena memang nasi kini menjadi sumber pangan nomor 1. Namun tak jarang juga kita temukan berbagai daerah yang menerapkan sumber pangannya terhadap Ubi-ubian .  

Menurut data, lahan paling subur adalah di Pulau Jawa dengan penduduk 271 jt jiwa, hampir seluruhnya mengkonsumsi nasi. Dilihat dari data tersebut maka tak heran kalau nasi menjadi sumber pangan nomor 1 di Indonesia.

Menurut pakar, posisi nasi akan tergantikan oleh ubi-ubian. Alasannya, karena ubi-ubian mudah untuk dikembangkan dan kandungan protein sangat besar. Karenanya ubi – ubian menjadi salah satu kandidat sumber pangan potensial di masa depan.

Lebih dari 600 ubi jalar. Setelah melewati tahap verifikasi hanya 400 jenis yang berbeda selebihnya sama. Tidak hanya untuk dikonsumsi saja. Tanaman ubi juga bisa diolah menjadi tanaman hias daun. Dan kini, banyak toko atau perusahaan makanan yang mengola bahan baku ubi-ubian.

 Karena itu mari kita Mengenal, Mencintai dan Melestarikan ubi-ubian agar menjadi sumber pangan potensial Indonesia dimasa depan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun