Oleh Salman Fariz
Seorang gadis Jammu dan Kashmir dari distrik Pulwama di Jammu dan Kashmir (J&K) baru-baru ini berhasil memasukkan namanya di India Book of Records karena membuat potret warna-warni dari firepot tradisional Kangri, lapor kantor berita digital indiablooms.com.
Shariqa Gulzar, 20 tahun, adalah seorang Kaligrafer dari daerah Tral yang saat ini sedang menempuh pendidikan Radiologi di Institut Paramedis di daerah Bijbehara di distrik Anantnag.
Sejak tahun-tahun awalnya, ia telah menyukai kaligrafi, seni mandala dan sketsa.
Menurut situs web devdiscourse.com, Shariqa selalu memiliki hasrat untuk kegiatan artistik. Sebagai seorang anak, ia menemukan kecintaannya pada kaligrafi dan membuat sketsa. Dengan dukungan yang tak tergoyahkan dari orang tuanya, terutama saudara laki-lakinya yang menyemangatinya, ia mulai mengasah keterampilannya tersebut.
Shariqa pun mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada orang tua dan saudara laki-lakinya atas dukungan mereka.
"Saya sangat berterima kasih kepada orang tua saya, terutama saudara laki-laki saya, yang telah banyak menyemangati saya," kata Shariqa kepada kantor berita ANI.
Apresiasi dan pengakuan yang ia terima untuk karya seninya semakin memicu semangat dan dedikasinya.
Shariqa telah membuat sketsa gambar warna-warni firepot Kashmir di selembar kertas kecil dengan menggunakan pena berwarna.
"Saya mendengar tentang India Book of Records dan mendaftar. Gambar itu disetujui pada bulan Mei 2023 dan sertifikat penghargaan dikeluarkan baru-baru ini," ujar Shariqa kepada situs web indiablooms.com.
Kegembiraan yang ia rasakan setelah menerima pengakuan ini sangat besar, yang mencerminkan dedikasi dan kerja kerasnya.
Mengakui potensi di bidangnya, Shariqa menekankan peluang yang ada dalam dunia seni.
"Bidang ini juga memiliki ruang lingkup yang bagus. Saya mendapatkan penghasilan yang layak dari seni ini, dan anak-anak muda harus memupuk bakat mereka," ungkap Shariqa kepada ANI.
Menurut majalah Garland, Kangri adalah panci api lokal yang dijepit di antara kaki dan perut untuk memberikan kehangatan, terutama selama bulan-bulan musim dingin. Kangri adalah mangkuk tanah liat yang ditenun dengan anyaman dedalu yang dibungkus di bawah pheran, pakaian tradisional Kashmir. Di Kashmir, adat Kangri, atau periuk api, membuat orang tetap hangat selama bulan-bulan musim dingin yang keras, saat suhu bisa turun di bawah minus 20 derajat Celsius.
Orang-orang Kashmir menyimpan pemanas portabel ini dan bergerak sembari mengenakan pheran, jubah wol panjang yang mencapai lutut dan digunakan oleh orang-orang selama musim dingin, mereka.
"Kangri adalah gerabah yang diisi dengan arang yang mengilap dan disematkan di keranjang kayu buatan tangan. Mangkuk ini dibawa sebagai penghangat pribadi. Kisaran harga Kangri dari Rs 100 [Rp 18.292] hingga Rs 300 per potong, tergantung pada keterampilan dan desainnya. Kangri semakin populer sebagai kerajinan tangan tradisional. Selain digunakan untuk pemanasan, Kangri adalah komoditas yang tahan lama, bermanfaat bagi lingkungan dan hemat biaya," lapor majalah Garland.
Shariqa menjadi inspirasi bagi para calon seniman dan mendorong mereka untuk mengikuti hasrat serta mengembangkan kemampuan artistik mereka. Karena popularitasnya terus meningkat, Shariqa mulai menerima pesanan dari berbagai individu untuk sketsa, potret dan karya seni lainnya yang dipersonalisasi. Gayanya yang unik dan perhatian terhadap detailnya telah memikat para penggemar seni, yang menyebabkan meningkatnya permintaan akan kreasinya.
Shariqa menghidupkan kembali bentuk seni tradisional, menampilkan keindahan warisan Kashmirnya.
Penulis adalah jurnalis lepas yang tinggal di Bekasi, Jawa Barat.
