"Untuk pertama kalinya, penetapan upah akan membantu memulihkan pemintalan tangan dan tenun tangan, yang membuat syal Kashmir terkenal," tambah Shah.
Inisiatif pemerintah diantisipasi untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan prospek ekonomi penenun syal Kashmir, yang telah memproduksi syal yang indah dan dicari selama beberapa dekade.
Beberapa balai pelatihan telah dibangun untuk memberikan pelatihan kepada para pekerja perempuan di industri selendang.
Wanita mengelola semua aspek proses pembuatan selendang, termasuk menyortir, membersihkan debu, menghilangkan bulu, menyisir, memintal dan menyelesaikan. Tidak seperti mesin, pemintalan pada charkha Kashmir tradisional menghasilkan untaian wol Pashmina yang lebih panjang dengan ukuran seperti rambut halus, menambah kelembutan dan kehangatan produk.
Industri selendang memberikan mata pencaharian dan pendapatan bagi ribuan perempuan, meningkatkan akses ke pendidikan dan membantu melestarikan warisan budaya daerah. Tantangan dan hambatan industri syal di J&K harus disikapi oleh pemerintah dengan baik.
Penulis adalah jurnalis lepas yang tinggal di Bekasi, Jawa Barat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H